5 jenis Pekerjaan Freelance Pendatang Cuan

Pekerjaan freelance banyak diminati di era digital ini karena dianggap dapat menghasilkna cuan yang tidak kalahnya dengan pekerja full time

Apalagi sejak hadirnya pandemic Covid-19, hamper semua perusaahaan menerapkan system WFH (Work from Home), membuat pekerjaan freelance semakin marak diedarkan.

Orang-orang mungkin berpikir, lebih baik bekerja freelance yang penting masih bisa kerja di rumah dibandingkan harus kerja pergi ke kantor.

Kerja di kantor dianggap memotong pendapatan pegawai karena harus keluar ongkos ketika keluar rumah, sedangkan bekerja di rumah setidaknya tidak dipotong pendapatan dari hari kita bekerja.

Sebenarnya apa yang Anda pikirkan hingga mencari informasi mengenai pekerjaan freelance? Apakah karena jam kerjanya yang fleksibel atau karena pemikiran bahwa freelance tidak perlu pergi ke kantor?

Berikut ini, Sekilas Info akan membahas lebih lanjut mengenai pekerjaan freelance, apa keuntungannya serta apa kekurangannya menjadi freelancer.

opsi pekerjaan freelance
Photo by Faizur Rehman on Unsplash

Opsi Pekerjaan Freelance

Client selalu mencari freelancer yang sukses, siap memecahkan masalah mereka di hampir setiap industri, pekerjaan, dan keahlian.

Berikut ini beberapa jenis pekerjaan freelance yang bisa menjadi pilihan Anda:

  1. Software developer
  2. Writer
  3. Digital marketer
  4. Web developer
  5. Graphic Designer

Anda bisa memilih bidang pekerjaan yang ingin Anda geluti, sebagai freelancer, kemudian mulai mencari channel untuk memasarkan jasa Anda.

portfolio kerja freelance
Photo by Anete Lūsiņa on Unsplash

Membangun Portfolio

Membangun portfolio semenarik mungkin merupakan langkah yang baik untuk menjadi freelancer sukses.

Portfolio Anda menggambarkan kualitas kerja Anda, tunjukkan pencapaian Anda dan proyek apa saja yang sudah Anda punya sebelumnya.

Portfolio harus berisi proyek-proyek terbaik Anda berhubungan dengan jasa yang Anda tawarkan. Lukiskan gambaran jelas tentang kontribusi Anda pada proyek tersebut.

Beberapa hal yang dapat dimasukkan ke portofolio diantaranya:

  • Study case
  • Testimony
  • Results based on data
  • Pictures
  • Working sample
  • Chart

Jangan lupa untuk izin terlebih dahulu untuk memasukkan materi proyek Anda bersama mereka ke dalam portfolio Anda.

freelance pricing how to
Photo by Green Chameleon on Unsplash

Tentukan Harga dan Struktur Penjualan

Setelah Anda sudah tahu bidang freelance apa yang ingin Anda perdalam, membangun portfolio yang bagus, serta sudah menentukan target pasar Anda, maka saatnya menetapkan harga Anda.

Coba mulai lirik pesaing Anda di pasar, tawaran apa yang mereka berikan dan berapa harga mereka. Dari sini, mungkin bisa memberi gambaran pada kita untuk menentukan jumlah harga penjualan.

Sebenarnya tidak ada formula yang pasti untuk menetapkan harga jasa Anda, tapi mungkin beberapa hal bisa menjadi pertimbangan Anda:

  • Pengalaman kerja
  • Industri
  • Durasi proyek
  • Kiriman
  • Kompleksitas proyek
  • Lokasi geografis klien
  • Urgensi

Untuk permulaan, cobalah mulai dengan harga yang dirasa nyaman dan tidak usah terlalu dipikirkan. Yang terpenting sekarang adalah bagaimana mendapatkan klien.

f]Apa itu blog paling efektif untuk bisnis
Photo by Daniel Thomas on Unsplash

Kenyataan Menjadi Freelancer

Pekerjaan freelancer, atau menjadi pekerja freelance atau pekerja lepas bukan berarti Anda hanya duduk di rumah dan pekerjaan datang dengan sendirinya kepada Anda.

Anggapan ini bisa menjadi salah, karena para freelancer di luar sana setiap hari harus bekerja keras agar sellau mendapatkan client.

Bahkan menjadi seorang freelancer, Anda harus memiliki portfolio terbaik agar orang ingin terus menggunakan jasa Anda.

Mungkin seorang freelancer hanya bekerja di rumah, mereka tidak pergi ke kantor sehingga tidak tampak seperti mereka bekerja, tapi kok bisa memperoleh pendapatan?

Berikut ini 5 asumsi salah masyarakat tentang pekerja lepas.

1. Tidak Menjamin Pekerjaan

Salah satu asumsi salah tentang pekerjaan freelancer, adalah tidak adanya keamanan kerja. Anda benar-benar bekerja untuk diri sendiri.

Katakanlah Anda bekerja untuk satu perusahaan sebagai karyawan. Jika Anda kehilangan pekerjaan, maka Anda kehilangan semua pekerjaan Anda.

Berbeda dengan freelancer, jika kehilangan satu pekerjaan, bukan brarti kehilangan semua penghasilan Anda, meskipun hasil pengurangannya bisa berjumlah banyak.

Tapi, mengganti satu klien bisa jauh lebih mudah daripada mencari pekerjaan full time lainnya, terutama saat terjadi krisis moneter.

Pasar kerja dapat memiliki persaingan yang ketat dan jika ekonomi tidak kuat, perusahaan bisa lambat dalam merekrut.

Bukan berarti perusahaan akan kekurangan pegawai, tapi mereka beralih mencari pekerja lepas karena akan dipanggil untuk bekerja ketika benar-benar mereka butuh bantuan.

Jadi, ketika seseorang berkata bahwa pekerja lepas tidak menjamin penghasilan karena tidak tetap, asumsi ini akan menjadi salah setelah melihat kenyataan keadaan ekonomi saat ini.

2. Pekerjaan Freelance Lebih Stress daripada Full Time

Antara pekerjaan freelance yang dianggap lebih banyak tekanan daripada full time, sebenarnya tergantung dari persepsi Anda melihat bagian mana dari pekerjaan Anda yang membuat stress?

Menemukan pekerjaan freelance menjadi designer atau marketer memang akan membuat stress, dan memang seperti itu lah pekerjaan freelance pada awalnya.

Jika Anda sudah memiliki cukup personal branding¸ maka menjadi freelancer untuk menemukan client akan lebih mudah.

Pekerjaan freelancer juga memberi kita lebih banyak kebebasan daripada pekerjaan full time. Bahkan jika Anda pekerja full time yang WFH, Anda tetap harus izin ke atasan jika ingin mengambil cuti.

Itupun jika atas memberikan izin untuk kita bisa liburan, tetapi jika tidak? Maka Anda bisa semakin stress mengerjakan pekerjaan di kantor.

Sebagai freelancer, Anda yang memutuskan sendiri kapan untuk mengambil cuti sebulan, Anda bisa melakukannya setiap saat.

Anda hanya perlu memastikan pekerjaan Anda selesai tepat waktu, atau meminta seseorang untuk back up pekerjaan Anda. Semua itu dapat Anda lakukan tanpa melakukan izin terlebih dahulu.

baca juga ide kerja sampingan

3. Tidak Memiliki Bos

Sebagai freelancer, mungkin Anda tidak memiliki bos dan kita pun tidak terikat dengan perusahaan, tapi bukan berarti kita benar-benar tidak memiliki “bos”.

Faktanya, seorang freelancer masih memiliki bos, yaitu mereka sebagai klien dan diri kita sendiri. Sebagai bos atas diri sendiri, artinya Anda harus membuat diri Anda bertanggung jawab.

Memotivasi diri kita sendiri untuk lebih disiplin menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Artinya kemampuan time management sangat dibutuhkan jika ingin menjadi freelancer.

Pastikan client selalu puas dengan pekerjaan Anda, atau mereka akan memecat Anda, serta menahan pembayaran Anda.

4. Bebas Bagaimana Ingin Bekerja dan Bisa Dilakukan Kapanpun

Pekerjaan freelance dapat memberi Anda banyak fleksibilitas dalam bagaimana dan kapan anda bekerja adalah persepsi yang salah besar.

Memang benar, freelancer biasanya dapat memilih jam kerja sendiri dan memungkinkan membuat rutinitas menyesuaikan mood kita, tapi tetap harus menghadapi kebutuhan klien.

Tidak menutup kemungkinan client meminta Anda untuk bekerja dengan cara tertentu, atau dengan program tertentu sesuai dengan alur kerja mereka.

Hal ini membuat Anda juga harus bekerja mengikuti jadwal mereka. Artinya, menjadi freelancer tetap memilki jadwal kerja dan deadline.

Perbedaan utama antara freelancer dengan pekerja full time, Anda memiliki kendali atas client seperti apa yang bisa bekerja dengan Anda.

Jika Anda tidak merasa cocok dengan client, maka Anda bisa memilih untuk tidak bekerja lagi dengan mereka atau melakukan kompromi. Tentu hal ini tidak mungkin dilakukan oleh pekerja full time.

baca juga : cara memulai bisnis online

Kesimpulan

Menjadi freelancer tetap membutuhkan skil yang layak dan memiliki jam terbang tinggi jika ingin jasa kita diminati oleh client.

Dengan memiliki portfolio yang bagus serta pengalaman yang banyak, maka artinya kita memiliki kredibilitas tinggi serta personal branding yang baik.

Banyak asumsi salah dari masyarakat tentang pekerja freelance, padahal nyatanya freelancer juga memilki beberapa tanggungan yang sama dengan pekerja konvensional.

Demikian artikel ini kamu bagikan dari Sekilas Info, semoga dapat bermanfaat!