Teknik Elektro dan 5 Prospek Kerja Menarik yang Dimilikinya

Prospek Kerja Jurusan Teknik Elektro

Bagikan:

Jika Anda menyukai belajar ilmu sains, praktis, dan menyukai tentang kelistrikan, salah satu jurusan yang bisa Anda pilih adalah Teknik Elektro.

Hingga saat ini, teknik elektro masih masuk dalam jurusan terfavorit untuk dipilih calon mahasiswa di perguruan tinggi. Teknik Elektro ternyata memiliki prospek yang bagus di dunia kerja, lho. Prospek kerja teknik elektro juga sangat beragam dan tentunya dengan gaji yang selangit. Mari kita bahasan kemana saja lulusan teknik elektro di dunia kerja

Berikut 5 prospek kerja yang menarik untuk jurusan Teknik Elektro

1. Software Engineer

Software Engineer merupakan salah satu pekerjaan yang sedang banyak dibutuhkan oleh perusahaan. Pada era yang serba digital, permintaan terhadap posisi software engineer semakin meningkat. Software Engineer ini berkutat di bidang pemrograman, konfigurasi software, dan manajemen.

  1. Bidang kerja yang digeluti oleh para software engineer antara lain:
  2. modifikasi aplikasi dan mengoptimalkannya
  3. uji pengembangan sistem aplikasi, validasi, dan dokumentasi
  4. koordinasi dengan programmer dan system analyst
  5. maintenance sistem, dan lain sebagainya

Tentunya, kemampuan bahasa pemrograman menjadi hal utama yang harus dimiliki para software engineer. Bahasa pemrograman yang sering digunakan adalah Python, C++, Java, Ruby, dan PHP. Bahasa-bahasa ini bertipe object-oriented programming yang digunakan untuk pengembangan aplikasi.

Seorang software engineer harus mempunyai kreativitas dan berpikir kritis. Selain dibutuhkan di perusahaan, software developer juga diperlukan di bidang industri, komunikasi, kemiliteran, hingga medis.

Kisaran gaji yang dapat diperoleh Junior Software Engineer adalah Rp 4-14,5 juta, sedangkan untuk Senior Software Engineer adalah Rp 20-40 juta.

2. Project Engineer.

Project engineer menjadi salah satu prospek menjanjikan untuk lulusan teknik elektro. Project engineer adalah orang yang ahli dan bertugas untuk mengelola industri untuk mencapai target dari awal hingga akhir proyek.

Project engineer juga bertugas untuk berkomunikasi dengan project manager dan semua orang yang terlibat dalam proyek tertentu. Seorang project engineer harus memiliki kemampuan untuk menjabarkan timeline pengerjaan proyek secara rinci, menyiapkan tim dan tools yang diperlukan, memastikan pengerjaan proyek sesuai rencana dan anggaran, hingga mengawasi pengaturan protokol keselamatan.

Dengan kompleksitas kerja yang tinggi, seorang project engineer harus memiliki skill teknis, seperti manajemen proyek. desain, analisis, metode manufaktur, dokumentasi, manajemen keselamatan, hingga desain sirkuit listrik.

Selain itu, perannya sebagai seorang pemimpin harus ditunjang dengan skill pemecahan masalah, komunikasi, organisasi, hingga perhatian terhadap detail.

Dengan tanggung jawab kerja yang tinggi, seorang project engineer bisa mendapatkan gaji di kisaran Rp 93 juta (untuk junior) hingga Rp 110 juta (untuk senior).

3. System Analyst

Bagi Anda yang belajar di jurusan teknik elektro, tetapi tidak terlalu suka dengan mesin dan kelistrikan, Anda bisa bekerja di bagian sistemnya sebagai system analyst. System analyst ini harus memahami tentang software dan bahasa pemrograman terkait. kabar baiknya, bahasa pemrograman dapat dipelajari sendiri tanpa harus melalui bangku perkuliahan.

Meskipun berada di tim engineering, ternyata seorang system analyst tidak selalu berurusan dengan menulis kode program. System Analyst bertugas untuk melakukan investigasi, analisis, merancang, dan mengimplementasikan sistem yang dibangun. 

Seorang system analyst bisa bekerja di bagian mana saja dan bekerja dengan banyak permintaan. Mereka harus bisa memahami dan mengkoneksikan apa yang dibutuhkan dari tim-tim lain. 

Skill utama yang harus dimiliki, antara lain kemampuan dasar IT dan bahasa pemrograman seperti HTML/CSS, dasar-dasar database dan server.

Gaji seorang System Analyst ternyata cukup menjanjikan. Untuk seorang entry level, gaji seorang system analyst berkisar pada nilai Rp 4,5 – 9 juta. Sedangkan, seorang system analyst senior bisa mendapat gaji hingga Rp 13 juta.

4. Power Systems Engineer

Prospek kerja teknik elektro di bidang ini dapat dikatakan bekerja di bagian pembangkit listrik dan akrab dengan sistem trafo yang ada (Anda bisa membaca cara kerja trafo di sini). Bidang ini mengurusi jaringan listrik yang memproses dan mendistribusikan daya listrik. Seorang Power System Engineer bertanggung jawab untuk mendesain, mengelola, dan meningkatkan performa sistem listrik ini.

Kemampuan yang harus dimiliki untuk bekerja di bidang ini adalah skill alat untuk mesin listrik, seperti circuit breaker. Selanjutnya, power systems engineer harus memahami tentang power electronics untuk mengatur aliran listrik.

Selain itu, seorang power systems engineer harus memiliki skill terkait termodinamika, sistem kontrol, dan konversi energi.

Untuk softskill, mereka yang ingin bekerja di sini harus memiliki skill leadership, komunikasi, kemampuan analitis, dan fokus ke detail.

Gaji seorang power systems engineer bisa mencapai Rp 72 juta per tahun di Indonesia.

5. Instrument Engineer

Instrument Engineer bertanggung jawab untuk membuat rencana, instalasi, dan monitoring lingkungan kerja. Fokus kerja bidang ini adalah mengawasi dan mengecek alat-alat yang digunakan dalam kerja seperti sensor dan aktuator. alat-alat ini dapat mengamati banyak variabel, seperti tegangan listrik dan temperatur.

  1. Tugas kerja yang dilakukan adalah
  2. melakukan desain gambar instrumen
  3. melakukan pengawasan untuk inspeksi, konstruksi, dan commissioning
  4. melakukan tugas-tugas engineering
  5. mempersiapkan dan meninjau jadwal instrument
  6. menguji alat, dan
  7. koordinasi dengan tim engineer.

Kompetensi yang harus dimiliki seorang instrument engineer, antara lain

  1. Mampu menggunakan instruksi PLC, DCS, dan Ms. Project
  2. Memahami konsep peralatan instrument (Flow Pressure, Temperature, Gas Detector, Control Valve, dll.)
  3. Memahami dan berpengalaman dalam konsep penyusunan dokumen teknik seperti daftar instrumen, datasheet, MTO, BoQ, Logic Diagram.
  4. Memahami persyaratan dan penerapan SIL, HAZOP, ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 dan SMK3.
  5. Mampu menggunakan CAD Design, Instrucal, dan Smart Plant Instrumentation.

Seorang instrument engineer dapat bekerja di bidang Industri manufaktur, Industri jasa, Industri transportasi manufaktur, Industri pertanian dan peternakan, Industri lingkungan,Industri pertambangan.Gaji pada bidang ini bisa mencapai Rp 20 juta di perusahaan-perusahaan besar.