Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan berasal dari kata didik diapit oleh afiks pe-an yang artinya memberikan pengajaran kepada orang lain. Kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut education yang artinya pendidikan, dalam bahasa yunani pendidikan disebut peodagogie artinya pendidikan/pembelajaran untuk anak kecil, dalam bahasa arab pendidikan disebut tarbiyah.

Pendidikan di Indonesia

Pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh pendidikan dari barat, karena ilmu pengetahuan yang diadopsi, berasal dari barat bukan dari islam. Indonesia adalah Negara yang mayoritas muslim namun dari segi ilmu pengetahuan masih berkiblat ke barat. Ini tidak terlepas dari pengaruh penjajahan masa kolonial sehingga model-model pendidikan di Indonesia bersifat ala barat bukan islam. Padahal islam banyak memberikan konsep ilmu pengetahuan yang sempurnah daripada barat.

Secara umum pendidikan adalah wadah untuk mentransfomasikan nilai-nilai dan norma-norma dari generasi ke generasi. Pendidikan harus memberikan kebebasan kepada peserta didik dalam mengembangkan potensinya. Dalam amanat undang-undang, tujuan negara Indonesia yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan. Tapi realitas objektifnya tidak sesuai, masih banyak individu yang tidak mendapat pendidikan yang layak.

Kategorisasi Pendidikan

Secara umum, pendidikan dibagi menjadi tiga, yaitu pendidikan informal, pendidikan formal, dan pendidikan nonformal. Pendidikan yang pertama didapatkan oleh setiap manusia yaitu pendidikan informal atau pendidikan dalam keluarga, dalam pendidikan ini, orang tua menjadi guru untuk anaknya. Setiap manusia yang lahir, tentu pertama ia akan berinteraksi dengan orang tuanya, bukan dengan orang lain. Pendidikan ini sangat menentukan, untuk membangun karakter seorang anak, baik dan buruk seorang anak tergantung didikan orang tuanya.

Yang kedua pendidikan formal atau pendidikan yang berjenjang dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Pendidikan ini lebih bersifat memaksa, terdapat larangan dan perintah yang harus dipatuhi oleh setiap individu atau peserta didik.

Pendidikan yang ketiga, yaitu pendidikan nonformal atau pendidikan di masyarakat, dalam pendidikan ini, banyak mengasah kemampuan individu untuk mengembangkan potensinya atau pendidikan tambahan dari pendidikan formal.

Kesalahan kita hari ini, menganggap pendidikan itu, hanya di ruang formal yang ciri-cirinya, memakai seragam bagi sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, membawah buku, membayar uang komite. Padapat ini sudah mempersempit makna dan ruang lingkup pendidikan.

Memperkenalkan Konsep Pendidikan Seumur Hidup

Dalam konsep pendidikan seumur hidup, Manusia pada prinsipnya belajar dari sejak lahir sampai meninggal. Pendidikan ini memberikan motivasi kepada kita semua bahwa kita belajar tidak hanya di sekolah, tapi dimana saja dan kapan saja, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, tidak dibatasi umur, tidak dibatasi oleh ruang-ruang formal. Banyak orang memahami belajar hanya pada saat masih sekolah dan kuliah, paradigma ini perlu diubah, karena tidak sesuai dengan fitrah manusia.

Dalam ungkapan arab “Belajar dari buaian sampai ke liang lahat” Islam telah memproklamirkan pendidikan seumur hidup dari sejak zaman nabi sampai sekarang, tapi apakah kita memahami makna pendidikan seumur hidup?

Banyak orang yang ketika masih menuntut ilmu, masih belajar, tapi ketika selesai, mereka pelan-pelan meninggalkan kebiasaannya, yang tadinya rajin membaca, sekarang sudah malas, yang tadinya setiap malam membuka buka pelajaran, sekarang melakukan hal-hal yang lain. Berubah 180 % kebiasan seseorang ketika sudah selesai menempuh pendidikan.

Belajar tidak dibatasi oleh tembok-tembok dan dinding-dinding, tapi kapan dan dimana saja kita berada, kita wajib belajar. Manusia adalah makhluk pembelajar, karena setiap aktivitas manusia semua dilakukan dengan dasar belajar.

Belajar Sejak Dini

Sejak kita masih kecil, kita belajar merangkak untuk mengambil benda yang kita lihat, kemudian kita jatuh, tanpa putus asa kita bangun lagi, sampai benda itu kita bisa ambil. Kalau kita ingat-ingat, ketika masuk sekolah dasar, kita diajarkan menghafal abjad dari A-Z yang tadinya kita tidak bisa hafal menjadi bisa menghafalnya. Inilah sebuah fenomena kecil, yang kita lakukan dari kecil sampai sekarang. Belajar adalah memahami dan mengetahui, dari tidak tahu menjadi tahu. Hasil belajar bukan pengetahuan, tapi tindakan. secara umum belajar itu untuk perubahan dari segi pengetahuan, sikap dan skill.

Islam memberikan motivasi kepada kita bahwa belajar itu adalah kewajiban, jika ingin bahagia di dunia dengan ilmu, ingin bahagia di akhirat dengan ilmu. Ilmu tidak akan kita dapat tanpa melalui proses belajar yang panjang.

Ketika kita memahami pendidikan seumur hidup, maka dari pertama kita hidup sampai menjemput ajal, umur kita akan kita wakafkan untuk menggali ilmu pengetahuan, jadi merugilah orang-orang yang tidak meluangkan waktunya untuk belajar.

Pendidikan Sejak Ayunan Sampai Liang lahat

Sebagai kesimpulan, pendidikan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Pendidikan tidak mengenal umur atau usia. Pendidikan pertama yang ditempuh oleh setiap manusia adalah pendidikan informal atau pendidikan dalam keluarga, tempat manusia pertama kali mendapat pengajaran. Pendidikan seumur hidup merupakan pengangan kita sebagai manusia pembelajar.

Pendidikan adalah sebuah aset atau investasi masa depan generasi muda. Merugilah bagi mereka yang tidak menempuh pendidikan hari ini, tapi yang paling merugi lagi, bagi mereka yang menempuh pendidikan, tapi tidak belajar. Tidak ada kata yang bisa memberikan kesuksesan dan keberhasilan kepada kita di hari depan selain kata belajar…belajar…belajar. Jadi bagi anda yang malas belajar, jangan harap menjadi orang sukses di hari depan.

Ketika hari ini anda malas belajar dan hanya menghabiskan waktu untuk berfoya-foya, maka anda akan menjadi penonton bukan pemain atau menjadi orang malang seumur hidup anda.

Penulis: Muhammad Yusran, Kader HMI MPO Cabang Makassar