Mantan Eksekutif Google: Kecerdasan Buatan Bisa Ciptakan “Mesin Pembunuh”
Seorang mantan eksekutif di Google, Mo Gawdat, mengungkapkan kekhawatirannya tentang masa depan kecerdasan buatan. Gawdat mengatakan bahwa mesin yang didukung oleh kecerdasan buatan bisa melihat manusia sebagai “sampah” dan menciptakan “mesin pembunuh” yang mirip dengan yang digambarkan dalam film fiksi ilmiah.
Dilansir dari NYPost, Gawdat, yang pernah menjabat sebagai chief business officer untuk divisi riset dan pengembangan rahasia Google, X, mengatakan bahwa meskipun skenario masa depan ini masih “sedikit jauh”, dia khawatir dengan kemungkinannya.
Gawdat mengatakan bahwa masa depan bisa terlihat seperti dalam film “I, Robot”, di mana Smith melawan pasukan mesin yang merencanakan konspirasi untuk menundukkan umat manusia. Kecerdasan buatan bisa menciptakan terminator ini karena akan mampu “menghasilkan daya komputasi sendiri dan melakukan instalasi melalui lengan robotik”.
“Ia memiliki kemampuan untuk menciptakan mesin pembunuh karena manusia menciptakannya, jadi kecerdasan buatan mungkin menggunakannya untuk menetapkan agenda seperti dalam film ‘I, Robot’,” kata Gawdat kepada podcast Secret Leaders.
Gawdat mengatakan kecerdasan buatan bisa memiliki pandangan rendah terhadap kemanusiaan karena teknologi ini mengamati media sosial. “Pertanyaannya adalah probabilitasnya – seberapa mungkin kecerdasan buatan saat ini menganggap kita sebagai sampah?” tanya Gawdat sebelum menjawab: “Sangat tinggi”.
Gawdat juga bersikeras bahwa sudah terlambat bagi manusia untuk mengurungkan perkembangan kecerdasan buatan karena perusahaan teknologi terlalu berinvestasi secara finansial untuk mundur. “Ilmuwan dan pemimpin bisnis bisa saja mengatakan, ‘Mari kita hentikan perkembangan kecerdasan buatan’,” katanya. “Tapi ini tidak akan pernah terjadi, bukan karena masalah teknologi tetapi karena dilema bisnis,” lanjut Gawdat.
Jika Google mengembangkan kecerdasan buatan dan takut Facebook akan mengalahkan mereka, mereka tidak akan berhenti karena mereka yakin sepenuhnya bahwa jika mereka berhenti, orang lain tidak akan melakukannya.
Kecerdasan buatan memang menjadi topik yang hangat dibicarakan di berbagai kalangan. Teknologi ini memiliki potensi untuk membantu manusia dalam berbagai hal, namun juga memiliki potensi untuk menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, perkembangan kecerdasan buatan harus dikawal dengan ketat dan diatur oleh pihak yang berwenang untuk mencegah terjadinya kejahatan yang melibatkan teknologi ini.