Jenis Paragraf, Unsur, dan Syarat Paragraf

Sebelum mengetahui jenis paragraf, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu paragraf. Paragraf merupakan kata yang tidak asing didengar oleh para pelajar, penulis, dan penikmat buku. Paragraf selalu dijumpai pada setiap buku, novel, berita, artikel, dan bacaan lainnya, dalam beberapa jenis bentuk. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan paragraf? dan apa saja jenis serta unsur pembentuknya?

Paragraf merupakan salah satu unsur bahasa penting pembentuk wacana. Oleh karena itu, sebelum membahas lebih jauh mengenai makna, jenis, dan unsur paragraf, mari memahami makna dari wacana terlebih dahulu. Menurut KBBI, wacana adalah satuan bahasa terlengkap. Wacana biasanya diwujudkan dalam bentuk karangan atau laporan utuh seperti novel, buku, artikel, dll. Wacana terdiri dari beberapa gabungan paragraf yang padu.

Setelah kita memahami bahwa paragraf merupakan bagian dari wacana, mari kita bahas penjelasan lebih dalam mengenai paragraf itu sendiri!

Paragraf merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan dan membentuk gagasan. Setiap paragraf memiliki gagasan masing-masing. Gagasan gagasan yang ada pada suatu paragraf terletak pada kalimat pokok dan kalimat pendukung yang ada pada paragraf tersebut. Kalimat-kalimat yang ada pada suatu paragraf saling terpadu dan memiliki keterkaitan sehingga menghasilkan kualitas paragraf yang baik. Pemisahan gagasan pada suatu wacana dapat dilakukan dengan memisahkan gagasan-gagasan tersebut disetiap paragraf yang berbeda.

Paragraf merupakan informasi dan cerminan pemikiran dari penulis yang berusaha disampaikan kepada pembaca. Oleh karena itu, penulis perlu memilih penggunaan jenis paragraf yang tepat agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik.  Pemilihan jenis tersebut harus mempertimbangkan kebutuhan dari penulis. Pemilihan jenis paragraf dapat ditentukan dengan mengetahui apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Sebagai contoh, seorang penulis yang ingin memotivasinya pembacanya sebaiknya menggunakan paragraf persuasif dan paragraf naratif agar maksud dan tujuannya tercapai.

Jenis Paragraf Berdasarkan Tujuannya

Jenis Paragraf, Unsur, dan Syarat Paragraf

Ada banyak jenis paragraf yang dapat dipilih oleh penulis. Paragraf-paragraf tersebut terbagi berdasarkan tujuan dan letak kalimat/gagasan utamanya. Berikut ini bahasan lebih dalam mengenai pembagian jenis-jenis paragraf.

Apabila dipandang dari segi tujuan, maka paragraf dapat dibedakan menjadi berikut ini.

1. Paragraf Naratif/Narasi

Paragraf narasi merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian secara kronologis atau berturut. Paragraf ini biasanya menggunakan alur yang jelas. Paragraf ini dapat digunakan oleh penulis yang ingin menggambarkan ceritanya dengan runtut dan latar yang spesifik. Jenis paragraf ini banyak dijumpai pada teks fiksi, berita, buku ilmiah, novel, hikayat, dll. Misalnya, penulis ingin menceritakan kesuksesannya masuk PTN, maka penulis dapat menceritakan kisahnya mulai dari perjuangannya di sekolah, apa saja persiapan dan langkah-langkah yang ia ambil, hingga sampai saat ia menerima pernyataan bahwa ia diterima di PTN tersebut. Kisah tersebut dapat diceritakan penulis dengan menggunakan paragraf naratif.

Paragraf naratif dapat dibedakan lagi menjadi narasi ekspositoris dan narasi sugesti. Pembagian tersebut dilakukan berdasarkan apa yang ingin disampaikan oleh penulis. Perbedaan dari kedua paragraf tersebut terletak pada keberadaan suatu cerita tersebut. Paragraf narasi ekspositoris ingin menceritakan informasi dan peristiwa yang ingin diketahui oleh pembaca secara informatif dan tepat. Sedangkan cerita yang ditampilkan pada paragraf narasi sugesti bersifat imajinatif dan biasanya ditampilkan pada cerita fiksi.

2. Paragraf Argumentatif

Paragraf argumentatif adalah paragraf yang berisi pendapat, pemikiran, ide, dan gagasan mengenai suatu hal atau kejadian yang dimiliki oleh penulis dan ingin sampaikan kepada pembaca. Jenis paragraf ini biasanya didukung oleh bukti dan fakta yang logis untuk mendukung gagasan utamanya. Penulisannya dilakukan dengan menggunakan data dan analisis yang jelas serta ditutup dengan kalimat kesimpulan. Tujuan dari penggunaan paragraf argumentatif adalah untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan penulis adalah logis dan benar.

Berikut ini adalah contoh paragraf argumentatif:

“rencana mengenai pengurangan subsidi BBM yang dilakukan oleh pemerintah merupakan gagasan yang baik. Hal ini ditinjau dari data yang menunjukkan bahwa subsidi tersebut telah salah sasaran. Subsidi yang seharusnya ditujukan oleh masyarakat menengah kebawah malah dinikmati oleh kaum menengah keatas dan…”

Ada beberapa pola yang terdapat pada paragraf argumentatif yaitu, pola analogi, pola hubungan sebab akibat, dan pola generalisasi. Pola analogi dilakukan dengan membandingkan dua atau lebih fakta/objek yang memiliki kedudukan yang sama. Pola hubungan sebab akibat muncul karena adanya fakta yang menyebabkan suatu hasil atau akibat yang dapat berupa kesimpulan yang ditemukan dengan munculnya fakta tersebut. Sedangkan pola generalisasi adalah pola yang menunjukan penalaran induktif. Pola ini memerlukan sejumlah data dan kumpulan data yang kemudian ditarik kesimpulannya secara menyeluruh.

3. Paragraf Persuasif

Paragraf persuasif merupakan paragraf yang bertujuan untuk mengajak, menarik, dan meyakinkan pembaca untuk mengikuti atau melakukan aktivitas tertentu sesuai dengan tujuan dari penulis. Untuk membuatnya sempurna paragraf persuasif harus diikuti dengan adanya fakta yang meyakinkan pembaca. Harapan dari penggunaan jenis paragraf ini adalah tersampaikannya informasi dengan jelas dan terjadinya keikutsertaan pembaca untuk melakukan atau mengikuti kegiatan yang diinginkan oleh penulis.

Berikut ini adalah contoh paragraf persuasif:

“climate change merupakan isu yang cukup penting dan memiliki dampak terhadap sustainabilitas kehidupan makhluk hidup di bumi. Beberapa faktor penyumbang terjadinya climate change adalah banyaknya sampah yang tidak bisa terurai dan kotoran sapi yang menghasilkan gas yang memicu pemanasan global. Sudah seharusnya kita sebagai penduduk bumi yang dibekali akal dan kemampuan bertindak untuk mencegah climate change tersebut. Langkah awal yang bisa kita lakukan adalah mengurangi penggunaan sampah plastik dan  barang sulit terurai lainnya serta mengurangi konsumsi daging sapi…..”

4. Paragraf Deskriptif

Paragram deskriptif merupakan paragraf yang digunakan untuk menjelaskan suatu objek, kejadian, aktivitas, dll. Tujuan dari paragraf ini adalah agar pembaca dapat merasakan dan memahami dengan nyata apa yang penulis dengar, lihat, dan rasakan. Kunci dalam penulisan paragraf ini adalah detail dan jelas. Penulis harus hati-hati dalam pemilihan diksi agar maksud dan tujuan yang ingin disampaikan penulis dapat dipahami dan dirasakan dengan nyata oleh pembaca.

baca juga :  struktur teks deskriptif

**

Nah, penjelasan diatas merupakan penjelasan mengenai jenis-jenis paragraf yang dibagi berdasarkan tujuan yang dimilikinya. Namun, apa saja jenis paragraf apabila ditinjau dari sisi letak kalimat utamanya?. Berikut adalah penjelasannya.

Jenis Paragraf Berdasarkan Gagasan

jenis paragraf

Setiap paragraf pasti memiliki gagasan utamanya masing-masing. Gagasan utama yang ada pada paragraf memiliki penempatan yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan perbedaan pada jenis paragraf. Oleh karena itu, apabila dipandang dari segi gagasan/ kalimat utama, maka paragraf dapat dibedakan menjadi berikut ini.

1. Paragraf Deduktif

Suatu paragraf dikatakan paragraf deduktif apabila letak kalimat utama pada paragraf tersebut berada di awal. Selain itu, kalimat lain yang ada pada paragraf ini merupakan kalimat pendukung yang berupa penegasan terhadap kalimat utama tersebut. Kalimat pada paragraf ini berkembang mulai dari kalimat awal sebagai kalimat/gagasan utama merupakan kalimat umum yang berisi informasi umum hingga ke kalimat khusus yaitu kalimat pendukung yang berisi informasi khusus.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Pada paragraf ini gagasan/kalimat utama terletak di akhir paragraf. Kalimat pendukung pada paragraf ini terletak sebelum kalimat utamanya. Kalimat-kalimat yang ada pada paragraf induktif memiliki pola perkembangan dari kalimat khusus/kalimat pendukung yang berisi informasi khusus ke kalimat umum/kalimat utama yang berisi informasi bersifat umum.

Pada paragraf ini seringkali ditemui penggunaan konjungsi “oleh karena itu”, “jadi”, “dengan demikian”, dan konjungsi lain yang berfungsi sebagai penghubung kalimat pendukung dan kalimat utamanya.

3. Paragraf Ineratif

Kalimat utama pada paragraf ineratif terletak pada tengah paragraf. Akibatnya, paragraf ini akan diawali dan diakhiri dengan kalimat pendukung, yaitu kalimat pengantar pada awal kalimat dan kalimat penjelas di akhir paragraf. Pola perkembangan kalimat yang ada pada paragraf ini adalah kalimat khusus – kalimat umum- kalimat khusus.

4. Paragraf Campuran

Paragraf campuran memiliki dua gagasan/ kalimat utama yang terletak di dalamnya. Kalimat utama tersebut terletak diawal dan diakhir paragraf. oleh karena itu, paragraf ini sering disebut sebagai gabungan dari paragraf induktif dan paragraf deduktif. Pola perkembangan kalimat yang ada pada paragraf ini adalah kalimat umum- kalimat khusus- kalimat umum.

**

Unsur – Unsur Paragraf

Unsur - Unsur Paragraf

Setelah kita memahami apa saja jenis-jenis paragraf. Ayo cari tahu mengenai unsur yang terdapat pada paragraf. berikut ini adalah penjelasan unsur yang terdapat pada paragraf. Agar suatu paragraf dapat terbentuk dengan baik maka diperlukannya unsur pembentuk paragraf. Berikut ini adalah bagian dari unsur-unsur paragraf.

1. Topik atau gagasan utama

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya setiap paragraf selalu memiliki gagasan pokok didalamnya. Gagasan pokok merupakan bagian terpenting dan inti dari sebuah paragraf. Biasanya, gagasan pokok terletak pada kalimat utama suatu paragraf.

2. Kalimat Utama

Unsur kedua sebuah paragraf adalah kalimat utama. Kalimat utama dapat membedakan paragraf menjadi beberapa jenis bergantuk pada letaknya seperti yang sudah dijelaskan diatas. Kalimat utama berisi gagasan pokok yang ingin disampaikan oleh penulis. Sifat dari kalimat utama adalah umum. Kalimat utama akan berdampingan dengan kalimat pendukung dalam suatu paragraf.

3. Kalimat pendukung

Kalimat pendukung merupakan pengembangan dari kalimat utama. Kalimat pendukung bersifat khusus. Kalimat ini memiliki fungsi untuk menspesifikkan dan mempertegas penyampaian gagasan yang ada pada kalimat utama. Kalimat pendukung biasanya memperjelas kalimat utama dengan kalimat yang berisi data, fakta, dan opini yang jelas.

4. Konjungsi

Konjungsi sering ditemukan dalam paragraf dalam bentuk kata “dan”, “tetapi”, “namun”, “oleh karena itu”, dll. Konjungsi merupakan kata sambung yang berfungsi sebagai penghubung kata intra dan antar kalimat. Konjungsi dapat dibedakan menjadi konjungsi intrakalimat yang berfungsi untuk menghubungkan kata yang ada pada suatu kalimat dan konjungsi antarkalimat yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat satu dengan lainnya agar bersifat padu. Konjungsi merupakan salah satu unsur paragraf yang penting sebagai penjaga kepaduan pada paragraf.

Paragraf merupakan cerminan dari pemikiran penulis. Untuk membuat paragraf yang baik maka penulis harus memiliki pemahaman yang baik mengenai paragraf. Pemahaman mengenai paragraf merupakan hal yang penting. Pemahaman ini berguna sebagai sarana penyampaian informasi yang lebih baik. Setelah mengetahui materi mengenai paragraf pembaca diharapkan mampu menulis, memahami, dan menyampaikan suatu informasi dengan baik.

baca juga : contoh kalimat majemuk setara

Penulis Artikel : Tyas Aqilla Siregar