Generasi Z Diharapkan Lebih Terampil dengan Pembelajaran Digital yang Aktif Teknologi

Ilustrasi teknologi digital. (Pixabay/ FancyCrave)

Bagikan:

Program KU CERDIG Meningkatkan Literasi Digital Generasi Z

Generasi Z (Gen Z) dikenal sebagai generasi yang sangat akrab dengan teknologi. Hal ini membuat mereka diharapkan mudah menerima pembelajaran digital. Meski demikian, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merilis hasil survei Indeks Literasi Digital Tahun 2022 pada kuartal pertama lalu yang menunjukkan pertumbuhan yang lambat pada aspek keamanan digital. Skor terendah pada survei tersebut diperoleh oleh aspek keamanan digital dengan skor 3,12. Hal ini mencerminkan minimnya kesadaran dan kemampuan masyarakat Indonesia dalam hal keamanan siber. Hanya 32 persen masyarakat yang merasa yakin dapat mengidentifikasi hoaks.

Program KU CERDIG (Kaum mUda CERdas DIGital) mencoba meningkatkan literasi digital generasi Z. Program ini diselenggarakan oleh PT BNP Paribas Asset Management (PT BNP Paribas AM), Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia), dan Prestasi Junior Indonesia (PJI). Pada program ini, 375 siswa SMA/SMK dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Bali, dan Papua dibekali dengan pengetahuan digital yang komprehensif, mulai dari keterampilan dasar menggunakan internet, etika dan keamanan berkomunikasi di dunia maya, bertransaksi menggunakan layanan keuangan daring yang legal, serta perlindungan data pribadi.

Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner, menyatakan bahwa siswa SMA/SMK yang menjadi penerima manfaat program ini adalah generasi Z yang sangat aktif menggunakan teknologi digital. Namun, masih minim keterampilan untuk memanfaatkannya secara aman dan bertanggung jawab. Siswa yang mengikuti program ini didorong untuk membagikan pembelajaran yang diperoleh kepada anak muda lainnya dengan menciptakan ide proyek kampanye yang inovatif dan kreatif.

Dalam program KU CERDIG, peserta diajarkan mengenai literasi digital dengan mengikuti berbagai tema, salah satunya berbelanja dan bertransaksi daring dengan aman. Salah satu kampanye literasi digital yang mengusung tema tersebut berhasil meraih proyek terbaik dalam kompetisi final program KU CERDIG. Kampanye ini dikerjakan oleh tim Aksa dari SMAN 3 Semarang. Konten-konten seputar kiat aman berbelanja daring, cara mengidentifikasi toko daring terpercaya di lokapasar, serta tips mencegah penipuan daring disajikan dalam bentuk komik, infografis, dan video pendek yang ditayangkan di Instagram dan TikTok. Melalui kampanye ini, generasi muda di Semarang diharapkan dapat menjadi konsumen yang cerdas saat berbelanja dan bertransaksi secara daring.

Program KU CERDIG menjadi langkah penting dalam menginspirasi para peserta program untuk belajar bertanggung jawab dalam berinteraksi dan bertransaksi secara aman di dunia siber. Hasil dari program KU CERDIG adalah 30 kampanye literasi digital yang berhasil menjangkau lebih dari 240 ribu anak muda di media sosial selama dua bulan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan literasi digital generasi Z di Indonesia.