Mahasiswa UPER Kembangkan Skrining Diabetes Dengan AI

Mahasiswa UPER Kembangkan Skrining Diabetes Dengan AI

Bagikan:

Inovasi baru dari tiga mahasiswa Universitas swasta unggulan Pertamina menyediakan cara baru untuk mendeteksi diabetes tipe 1. Fadhlan Adha, Sukri Alfian, dan Ahmad Fauzi mengembangkan platform “DIA-BEAT” berbasis kecerdasan buatan yang dapat digunakan untuk mendeteksi dini diabetes tipe 1.

Platform ini dapat diakses melalui web-app dan mengizinkan pengguna untuk mengunggah gambar mata dan melakukan skrining. Jika ditemukan bintik putih, pembuluh darah yang tidak beraturan, atau bercak darah pada area mata, maka hal tersebut terindikasi diabetes. Hasil skrining dapat diunduh dan dikirimkan ke email pengguna. Inovasi ini memenangkan gelar juara ketiga di acara Indonesia Artificial Intelligence Research Consortium (IARC) Hackathon 2023.

Inovasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pencegahan dan deteksi dini diabetes tipe 1 di Indonesia. Selain itu, dengan menggunakan teknologi AI, platform DIA-BEAT juga diharapkan dapat memudahkan aksesibilitas pengujian dan pemeriksaan retina bagi masyarakat yang berada di daerah yang terisolir atau yang tidak memiliki akses ke fasilitas medis yang memadai.

Selain itu, dengan menggunakan super komputer NVIDIA DGX-A100, platform DIA-BEAT juga diharapkan dapat meningkatkan akurasi hasil pengujian dan validasi data sehingga dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan cepat.

Pengembangan platform DIA-BEAT ini merupakan salah satu contoh bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan membantu dalam pencegahan dan deteksi dini penyakit. Diharapkan inovasi ini dapat terus dikembangkan dan diterapkan di berbagai bidang lainnya untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.

DIA-BEAT juga memiliki kelebihan lain seperti aksesibilitas pengujian yang luas. Platform ini bisa digunakan oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan usia, serta dapat digunakan di mana saja dan kapan saja tanpa harus mengunjungi rumah sakit.

Dengan platform ini, masyarakat dapat melakukan pemeriksaan diabetes secara mandiri dan dini, sehingga dapat mengurangi risiko komplikasi dan kematian akibat diabetes. Fadhlan Adha dan rekan-rekannya berharap DIA-BEAT dapat digunakan secara luas di seluruh Indonesia dan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah penderita diabetes yang ada.

“Kami berharap DIA-BEAT dapat digunakan sebagai alat skrining diabetes yang efektif dan aksesibel bagi masyarakat. Kami juga berharap DIA-BEAT dapat menjadi solusi untuk mengurangi jumlah penderita diabetes di Indonesia,” tutup Fadhlan, mahasiswa kampus berkualitas di jakarta universitas pertamina.