Star syndrome, menjadi istilah yang dipakai orang-orang ketika baru saja namanya banyak diperbincangkan oleh publik.
Bayangkan saja, sebelumnya Anda bukanlah siapa-siapa, bukan seseorang yang tampil di depan layar, namun sekarang Anda memperoleh kesempatan itu!
Banyak media mulai membicarakan Anda, nama Anda ada pada headline berita! Bahkan panggilan interview juga banyak berdatangan pada Anda.
Hal ini mungkin dikarenakan Anda telah berbuat sesuatu di Media Sosial atau media online lainnya yang membuat nama Anda jadi diingat oleh orang-orang.

Lebih Jauh Memahami Star Syndrome
Istilah star syndrome¸ berasal dari kata “star” yang berarti bintang, dan “syndrome” yang berarti gejala. Jika digabungkan maka artinya adalah Gejala Bintang.
Kata bintang dalam istilah ini artinya pada seseorang yang memilki kepopuleran di lingkungannya, bahkan di seluruh wilayah.
Gejala star syndrome diperlihatkan dengan perilaku seseorang yang mulai tampak lupa dengan masa lalunya sebelum ia menjadi populer.
Layaknya kacang lupa kulit, akibat star syndrome ini, seseorang bisa saja lupa dengan teman-teman lamanya, keluarganya, bahkan mulai menyombongkan diri.
Ia akan mulai dengan realita kehidupan, merasa bahwa ia memilki kekuasaan, hebat, seakan dunia berada pada genggamannya, dan tidak lagi mampu menilai diri secara objektif.
Biasanya terjadi pada seseorang yang dadakan memperoleh banyak rezeki, seakan hidupnya dalam satu hari bisa berubah.

Fenomena Star Syndrome di Media Sosial
Jika dilihat pada fenomena era modern ini, seseorang dengan star syndrome menuju kepada orang-orang yang baru saja terkenal namanya di internet.
Kebanyakan karena aktivitasnya di Media Sosial yang menarik banyak perhatian, kemudian semakin besar lagi karena diangkat media.
Popularitas orang seperti ini berbeda dengan aktor, selebriti, model, atau penggiat profesional lainnya yang memang berprofesi di di industri hiburan.
Mereka yang menjadi selebriti dadakan, cenderung tidak bertahan lama. Hanya sebentar orang-orang akan mengingat nama mereka, kemudian menghilang.
baca juga : biro umroh jogja
Sikap Negatif Akibat Star Syndrome
Star Syndrome tidak ada kaitannya dengan keluhan medis tertentu, sebenarnya ini hanya istilah awam yang sering dipakai pada fenomena Media Sosial saat ini.
Kecenderungan seseorang merasa dirinya seperti “bintang” atau populer sempurna, menunjukkan sikap-sikap tertentu. Diantaranya seperti:
- Merasa dirinya hebat
- Tidak bisa menerima kritikan
- Percaya diri terlau tinggi
- Kecewa ketika ada seseorang yang tidak tahu siapa Anda
- Membutuhkan pujian terus-menerus
- Mengharap perlakuan khusus
- Melebih-lebihkan prestasi atau bakat
- Egois mementingkan diri sendiri
- Terlalu banyak fantasi tentang kekayaan, kesuksesan, dan kekuatan
- Memilih teman yang dianggap selevel dengannya
- Merendahkan orang lain yang dianggap tidak selevel dengan dirinya
- Berperilaku sombong
- Melakukan berbagai cara untuk menarik perhatian publik
Semua karakteristik di atas menunjukkan seseorang mengalami fenomena yang disebut star syndrome. Dari semua sikap di atas, star syndrome mirip dengan gejala mental Narsisme.

Apa itu Narsisme? Penjelasan Secara Ilmiah
Berbeda dengan star syndrome, Narsisme merupakan kondisi medis yang sudah banyak penelitiannya, sehingga dijadikan sebagai gangguan mental. Gejala seseorang dengan narsisme mirip dengan star syndrome.
Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah kondisi psikologis yang penjelasannya lebih kompleks daripada hanya sekadar sikap arogan yang dialami penderitanya.
Kondisi psikologis ini ditandai dengan seseorang yang terus-menerus mengaharapkan validasi dari lingkungan sekitarnya, merasanya dirinya adalah orang penting.
Dirinya yang selalu merasa ingin diperhatikan, membuat rasa sakit, stress, kecewa, bahkan depresi ketika tidak memperoleh validasi tersebut dari lingkungan sekitarnya.
Seseorang dengan gejala NPD harus segera ditangani oleh psikolog atau psikiater karena akan sangat mengganggu penderita secara mental, dan juga orang-orang di sekitarnya.
Apa yang menyebabkan NPD?
Penyebab NPD secara pasti tidak diketahui, namun peneliti mengungkap kemungkinan adanya faktor genetik dan faktor lingkungan.
Sekitar 6% dari populasi lingkungan berpotensi untuk mengalami NPD. Pria lebih berpotensi mengalami NPD dibandingkan wanita.
Beberapa peneliti juga percaya, sikap NPD akan muncul dari seseorang karena adanya trauma dari masa lalu atau merasa selalu kekurangan.
Sikap seperti ini juga dipercaya, dapat dicegah atau dikelola agar emosinya lebih stabil sejak masih kecil. Individu bisa belajar menanggapi masalah yang terjadi dalam kehidupan.
Belajar lebih ikhlas dan sabar, sehingga emosi menjadi lebih stabil.
Kebanyakan penderita NPD tidak tahu ada yang salah dalam dirinya. Seseorang dengan depresi dan adiksi mungkin akan lebih sadar, kemudian pergi menjalani pengobatan ke psikiater.
Berbeda dengan NPD, ia mungkin baru membutuhkan bantuan ketika dirinya benar-benar sudah stress, depresi, kesulitan mengontrol emosinya.
Beberapa penderita NPD lainnya menyembuhkan dirinya sendiri dengan lebih produktif, membangun mental yang lebih kuat.
Cara Mengatasi Star Syndrome
Star Syndrome bukan kondisi yang bisa diobati dengan obat-obatan apotek maupun resep dari dokter. Kondisi ini bisa terobati jika penderitanya miliki keinginan kuat untuk berubah.
Ahli psikologis mungkin akan mencoba memotivasi penderitanya, memberi tahu bahwa sikap mereka salah, segala tindakan yang mereka lakukan salah dan dapat membuatnya depresi.
Langkah 1: Sadar Diri Sendiri
Diawali dari kesadaran. Mungkin kesadaran ini butuh waktu, bisa didorong oleh teman, sahabat, atau keluarga yang dapat menyadarkan seseorang bahwa ia telah berperilaku salah.
Biasanya manusia akan sadar setelah dirinya telah terpojok, seakan menerima pukulan dari alam semesta atas perbuatan buruk yang telah mereka lakukan.
Langkah 2: Mengoreksi Diri dan Menjadi Dewasa
Setelah Anda menyadari bahwa perilaku Anda salah, mungkin ini saatnya mengkoreksi diri Anda sendiri. Bagian mana dari sikap Anda yang negatif dan mana yang positif sehingga harus dipertahankan.
Mungkin Anda pernah melukai hati teman Anda, sehingga ia sekarang menjauh dari Anda. Dari sini, Anda bisa mengambil langkah untuk meminta maaf duluan.
Akui kesalahan Anda dan meminta maaflah dengan tulus. Dari tindakan ini sudah menandakan bahwa Anda mulai beranjak menjadi pribadi yang lebih dewasa.
Langkah 3: Popularitas Bukan Segalanya
Selain sadar bahwa diri Anda salah, selanjutnya Anda juga harus sadar bahwa ada beberapa nilai dalam hidup Anda yang salah juga.
Popularitas bukanlah segalanya, mungkin kini Anda merasa kesepian setelah teman-teman lama Anda menjauh dari Anda karena Anda terlalu sibuk dengan teman-teman yang Anda anggap selevel dengan Anda.
Sampai pada titik, Anda menyadari bahwa mereka bukan teman yang sebenarnya. Anda hanya buta oleh ego Anda sendiri sehingga Anda salah mengambil langkah.
Langkah 4: Mulai Melakukan Aktivitas Produktif
Inilah saatnya bagi Anda untuk bangkit! Lupakan segala popularitas tersebut, lupakan media, lupakan netizen yang banyak mengomentari Anda.
Saatnya untuk sibuk dengan diri sendiri. Mungkin sekarang Anda sudah dikenal oleh publik, kemanapun Anda pergi orang-orang akan banyak mengenal Anda.
Jadikan hal itu sebagai hal biasa, kuatkan pemikiran bahwa Anda juga masih memiliki banyak kekurangan. Banyak mimpi-mimpi yang belum bisa Anda raih.
Dari motivasi tersebut, Anda bisa fokus lagi ke diri sendiri, menentukan tujuan untuk masa depan yang lebih cerah.
Kesimpulan
Star Syndrome merupakan istilah awam yang menggambarkan fenomena seseorang mendadak terkenal, kebanyakan kasus karena aktivitas Media Sosial, yang kemudian menarik banyak perhatian.
Fenomena ini tidak ada penjelasannya secara medis, namun mirip dengan gejala Narcissistic Disorder, dimana penderitanya terus-menerus mencari perhatian dan merasa depresi jika tidak memperoleh perhatian tersebut.
Orang dengan kondisi star syndrome atau Narcissistic Disorder bisa menjadi parah hingga bahkan depresi sehingga butuh penanganan medis.
Cara lain untuk menyembuhkan kondisi ini, yaitu dari diri sendiri untuk sadar bahwa beberapa perilaku dari mereka adalah salah, sehingga dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan di sekitarnya.
Demikian wawasan yang dibagikan dari kami Sekilas Info, semoga dapat bermanfaat!