Banyak yang Masih Bingung: Haji Sama Umroh Itu Sama Nggak Sih?
Sampai sekarang, masih banyak banget orang yang salah kaprah soal haji dan umroh.
Ada yang mikir umroh itu latihan sebelum haji.
Ada juga yang bilang haji itu wajib, tapi umroh nggak penting.
Padahal, meskipun sama-sama dilakukan di Mekkah dan sekitar Ka’bah, haji dan umroh itu dua ibadah yang berbeda. Baik dari segi hukum, waktu, maupun tata cara pelaksanaannya.
Yuk, kita bahas satu-satu secara ringan, biar kamu bisa ngerti perbedaannya dengan jelas.
Haji Itu Wajib, Umroh Tidak Wajib (Tapi Sangat Dianjurkan)
Perbedaan paling utama dari haji dan umroh adalah hukumnya.
Haji itu wajib, termasuk dalam rukun Islam yang kelima. Hukumnya wajib bagi yang mampu, minimal sekali seumur hidup. Ini berdasarkan Al-Qur’an:
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.”
(QS. Ali Imran: 97)
Sedangkan umroh hukumnya sunnah muakkad menurut mayoritas ulama. Tapi ada juga pendapat yang mengatakan umroh itu wajib, tapi tidak sekeras haji.
Artinya, umroh itu sangat dianjurkan, tapi kalau nggak mampu atau belum ada kesempatan, nggak berdosa.
Waktu Pelaksanaan: Haji Terbatas, Umroh Fleksibel
Perbedaan besar berikutnya adalah dari segi waktu.
Haji hanya bisa dilakukan setahun sekali, pada bulan Dzulhijjah, antara tanggal 8–13. Di luar tanggal itu, ibadah haji tidak sah.
Sementara umroh bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, kecuali saat hari-hari puncak haji (karena lokasi ibadah dipakai khusus untuk jamaah haji).
Jadi kalau kamu ingin berangkat dalam waktu dekat, umroh lebih fleksibel, tanpa harus nunggu kuota seperti haji.
Rukun dan Rangkaian Ibadah Juga Berbeda
Ini juga penting banget diketahui. Banyak yang mengira haji dan umroh itu sama prosesnya. Padahal beda.
Rukun Umroh:
Niat ihram
Thawaf
Sa’i
Tahallul (potong rambut)
Rukun Haji:
Niat ihram
Wukuf di Arafah (ini yang membedakan!)
Thawaf Ifadah
Sa’i
Tahallul
Tertib
Jadi yang membedakan haji dan umroh secara ritual adalah wukuf di Arafah, yang hanya ada di ibadah haji. Ini adalah momen puncak dan tidak bisa digantikan.
Durasi Ibadah: Haji Lebih Lama, Umroh Lebih Singkat
Kalau kamu ikut haji, kamu akan beribadah selama kurang lebih 40 hari (untuk haji reguler). Sementara haji plus atau haji furoda bisa lebih pendek, sekitar 20–25 hari.
Sedangkan umroh hanya butuh waktu sekitar 9–12 hari saja, tergantung paket dan jadwal travel.
Kalau kamu punya kesibukan atau belum bisa cuti panjang, umroh bisa jadi alternatif spiritual yang realistis.
Biaya: Haji Mahal dan Butuh Antre, Umroh Lebih Terjangkau
Perbedaan yang paling terasa bagi banyak orang tentu soal biaya.
Haji reguler butuh biaya sekitar Rp50–70 juta, dan harus menunggu antrean 10–20 tahun karena kuota yang terbatas.
Haji plus atau furoda bisa lebih cepat, tapi biayanya bisa Rp150–300 juta.
Sementara itu, umroh jauh lebih terjangkau, mulai dari Rp28 juta hingga Rp40 juta, tergantung fasilitas. Dan kamu bisa daftar sekarang, berangkat dalam waktu 1–2 bulan.
Itulah kenapa sekarang banyak yang memilih umroh dulu, sambil menunggu panggilan haji dari Kemenag.
Kuota dan Izin Pemerintah: Haji Diatur Ketat, Umroh Lebih Leluasa
Untuk bisa haji, kamu harus mendaftar lewat Kementerian Agama dan masuk ke sistem Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu). Setiap provinsi punya kuota berbeda.
Kalau umroh, kamu cukup daftar lewat travel resmi yang terdaftar di Kemenag. Tidak perlu antre bertahun-tahun.
Tapi tetap perlu izin visa dari Kedutaan Arab Saudi, dan harus memenuhi syarat administrasi dan kesehatan.
Tujuan dan Spiritualitas: Sama-Sama Mulia
Walaupun haji lebih besar dari segi hukum dan pelaksanaan, bukan berarti umroh tidak penting.
Keduanya punya nilai spiritual yang tinggi. Haji adalah penyempurna agama. Tapi umroh adalah pembersih dosa-dosa kecil, seperti dalam sabda Nabi:
“Antara satu umroh ke umroh yang lain menjadi penghapus dosa di antara keduanya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi meskipun belum mampu haji, jangan ragu buat umroh dulu. Karena ini juga bentuk cinta kita kepada Allah.
Pakaian dan Larangan Ihram Sama-Sama Berlaku
Hal yang mirip antara haji dan umroh adalah pakaiannya dan larangan ihram.
Pria wajib pakai kain ihram dua lembar, sementara wanita pakai pakaian tertutup tapi bebas warna.
Larangan ihram:
Tidak boleh potong rambut atau kuku
Tidak boleh memakai wangi-wangian
Tidak boleh hubungan suami istri
Tidak boleh membunuh binatang buruan
Tidak boleh bertengkar atau berkata kasar
Semua ini berlaku baik saat haji maupun umroh, selama kamu dalam keadaan ihram.
Bisa Nggak Umroh Dulu, Baru Haji?
Banyak yang tanya: “Kalau saya umroh dulu, apakah tetap boleh haji nanti?”
Jawabannya: boleh banget. Justru itu hal yang bagus.
Banyak orang sekarang umroh dulu sebagai latihan spiritual. Jadi saat nanti dapat panggilan haji, udah lebih siap.
Lagipula, nggak ada larangan dalam Islam buat umroh lebih dulu. Bahkan Nabi Muhammad SAW sendiri melaksanakan umroh beberapa kali sebelum berhaji.
Walau umroh terlihat lebih singkat dan ringan, tapi tetap butuh:
Persiapan fisik
Mental
Pengetahuan manasik
Begitu juga dengan haji, apalagi lebih berat dan panjang.
Jadi, baik umroh maupun haji, sama-sama butuh kesiapan dan keikhlasan.
Bukan sekadar pergi, tapi tentang memperbaiki hubungan kita dengan Allah, dan kembali pulang membawa perubahan diri.
Penutup: Haji dan Umroh Itu Bukan Soal Mana Duluan, Tapi Mana yang Mampu Dilaksanakan
Kalau kamu sudah mampu haji, ya tunaikan haji. Tapi kalau belum, dan sudah ada rezeki untuk umroh, jangan ditunda.
Keduanya adalah ibadah yang luar biasa. Keduanya mengandung pengorbanan, keikhlasan, dan kesabaran.
Yang penting, lakukan dengan hati yang bersih dan niat yang lurus. Karena Allah menilai bukan siapa cepat siapa dulu, tapi siapa yang sungguh-sungguh berusaha taat.