Mengupas Asal Usul Cincau, Takjil Ramadhan yang Menggugah Selera

Bagikan:

Cincau, Takjil Favorit Berbuka Puasa dengan Asal Usul yang Tak Jelas

Cincau menjadi salah satu makanan yang sangat populer saat bulan Ramadhan. Tapi bagaimana sebenarnya asal usul cincau?

Menurut beberapa sumber, cincau pertama kali ditemukan di China pada zaman Dinasti Tang pada abad ke-7 hingga ke-10 Masehi. Kemudian, minuman ini menyebar ke seluruh Asia Tenggara melalui perdagangan dan migrasi manusia.

Di Indonesia, cincau dikenal sebagai minuman tradisional yang populer terutama di daerah Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Pengaruh budaya lokal dan ketersediaan bahan-bahan lokal membuat cincau memiliki variasi dan rasa yang berbeda di setiap negara, termasuk di Indonesia.

Cincau biasanya disajikan bersama dengan gula merah dan santan atau dicampur dengan es untuk memberikan sensasi segar yang lebih nikmat. Kata “cincau” sendiri berasal dari bahasa Hokkian, yaitu “sienchau” (Hanzi: 仙草, pinyin: xiancao), yang umumnya diucapkan oleh orang Tionghoa di Asia Tenggara.

Sejarah pasti kapan cincau menjadi takjil Ramadhan di Indonesia tidaklah jelas. Namun, konsumsi cincau sebagai minuman segar sudah populer di Indonesia sejak lama, bahkan sebelum zaman kemerdekaan Indonesia. Pada saat bulan puasa Ramadhan, cincau sering dijadikan sebagai salah satu takjil yang disantap setelah berbuka puasa.

Di Indonesia, terdapat dua jenis cincau yaitu cincau hitam dan cincau hijau. Cincau hitam sering ditemukan di negara-negara Asia Timur seperti Tiongkok, Korea, dan beberapa negara Asia Tenggara. Sementara itu, cincau hijau diproduksi secara luas oleh masyarakat Indonesia, terutama di daerah Bandung, Bogor, dan kota-kota lain di Jawa Barat.

Cincau banyak digunakan sebagai bahan dasar minuman kesehatan karena khasiatnya yang menyejukkan dan meredakan panas dalam. Di Bogor, Es Cincau Siliwangi menjadi pilihan populer dengan sajian santan encer, gula merah cair atau sirup cocopandan, es serut, dan harga terjangkau sebesar Rp 6.000 per porsi. Kedai Es Cincau Siliwangi terletak di Jalan Siliwangi, Sukasari, Bogor, bersebrangan dengan Asinan Sedap Gedong Dalam.