Wall Street Melambung Tinggi, Nasdaq Catat Kenaikan Pekan ke-5 secara Beruntun

Wall Street Melejit, Nasdaq Catat Kenaikan Lima Pekan Berturut-turut

Pada Jumat (26/5/2023), Wall Street ditutup dengan melejit. Nasdaq bahkan membukukan kenaikan hingga lima pekan berturut-turut.

Seperti dikutip dari CNBC internasional, para pedagang semakin berharap bahwa anggota parlemen akan mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang AS, sehingga dapat menghindari gagal bayar yang berpotensi menimbulkan bencana.

Hal ini ditunjukkan oleh kenaikan pada saham-saham yang tercatat pada Jumat tersebut. Dow Jones Industrial Average melejit 328,69 poin (1%) menjadi menetap di 33.093,34. S&P 500 juga mengalami kenaikan sebesar 1,3% dan ditutup pada 4.205,45. Sedangkan Nasdaq terbang hingga 2,2% dan mencapai 12.975,69.

Kenaikan saham ini didorong oleh perusahaan-perusahaan besar seperti Intel dan American Express. Keduanya masing-masing naik 5,8% dan 4,1% yang berdampak positif pada Dow Jones.

Sementara itu, sektor teknologi S&P 500 dan sektor konsumen juga masing-masing terangkat lebih dari 2%.

Nasdaq sendiri mencatatkan kenaikan mingguan kelima berturut-turut dengan naik sebesar 2,5%. S&P 500 juga mencatatkan kenaikan satu minggu, meskipun hanya naik 0,3%. Sedangkan, Dow melemah pekan ini dan kehilangan sekitar 1%.

Simak juga:  IHSG Merana Akibat Terdampak Sentimen Negatif

Negosiator administrasi Kongres dan Biden memusatkan perhatian pada kesepakatan untuk meningkatkan batas utang AS selama dua tahun. Ketua DPR Kevin McCarthy mengatakan pembicaraan Kamis malam menghasilkan kemajuan, tetapi menambahkan ‘harus membuat lebih banyak kemajuan sekarang’.

Namun, Ed Moya, analis pasar senior di Oanda, mengingatkan bahwa begitu kesepakatan utang selesai, pasar harus menghadapi kenyataan pahit bahwa Fed akan membunuh ekonomi. “Akhir dari pengetatan mungkin tidak terjadi sampai akhir musim panas dan itu berarti kita mungkin akan mendapatkan penurunan suku bunga yang lebih besar tahun depan,” ucapnya.

Selain itu, data baru yang keluar pada Jumat pagi menunjukkan bahwa inflasi naik lebih dari yang diharapkan pada April. Indeks pengeluaran konsumsi pribadi, pengukur tekanan harga yang disukai Federal Reserve, meningkat 0,4% bulan lalu dan 4,7% dari tahun sebelumnya.

Dengan kenaikan yang signifikan pada Wall Street, pedagang saham harus tetap waspada terhadap kemungkinan penurunan suku bunga dan perubahan lainnya yang mungkin terjadi di masa depan. Namun, untuk saat ini, pasar saham terlihat cukup stabil dan menguntungkan bagi para investor.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News