Sembilan Saham Diprediksi Menguntungkan Meski IHSG Rawan Koreksi

Phintraco Sekuritas Memprediksi IHSG Rawan Koreksi pada Perdagangan Rabu

Phintraco Sekuritas memprediksi bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan mengalami koreksi pada perdagangan Rabu (24/5/2023). IHSG diperkirakan akan diperdagangkan pada resistance 6.810, pivot 6.760, dan support 6.700. Namun, sembilan saham diprediksi bakal untung, salah satunya adalah INDF.

Menurut Phintraco Sekuritas, IHSG hari ini rawan mengalami koreksi ke kisaran 6.700-6.720. Hal ini diperkuat oleh terbentuknya pola inverted dragonfly doji pasca uji MA20 di 6.775 pada Selasa (23/5/2023). Meskipun demikian, selama koreksi terbatas pada level tersebut, IHSG hari ini masih menjaga peluang minor bullish trend (mid-term).

Phintraco Sekuritas mengatakan bahwa salah satu faktor yang memicu upper shadow panjang pada IHSG tersebut adalah indeks manufaktur (flash) di Jerman, Inggris, dan Euro Area yang berada di bawah ekspektasi pada bulan Mei 2023. Kondisi ini menekan saham-saham energi di Pasar Modal Indonesia, sehingga sektor energi menjadi salah satu sektor yang melemah paling signifikan (0,82%) pada Selasa (23/5/2023). Namun, rebound harga minyak pada Selasa (23/5/2023) berpotensi memicu technical rebound pada saham-saham energi pada Rabu (24/5/2023).

Simak juga:  Saham Blue Chip Melambung, IHSG Meroket ke Zona Hijau

Dari sisi eksternal, pasar masih menantikan kesepakatan terkait debt ceiling antara eksekutif dan legislatif di Amerika Serikat (AS). Pasar memperkirakan adanya pertemuan lanjutan, mengingat pertemuan pada Selasa (23/5/2023) belum mencapai kesepakatan.

Phintraco Sekuritas merekomendasikan sembilan saham yang diprediksi bakal untung, yaitu INDF, ANTM, MAPI, UNVR, ASSA, SMRA, BSDE, AALI dan SSMS.

Sektor manufaktur di Jerman, Inggris, dan Euro Area yang berada di bawah ekspektasi pada bulan Mei 2023, membuat IHSG rawan mengalami koreksi pada perdagangan Rabu. Namun, sembilan saham diprediksi bakal untung, sehingga investor dapat mempertimbangkan investasi pada saham-saham tersebut. Pasar masih menantikan kesepakatan terkait debt ceiling di AS, sehingga pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh faktor eksternal.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News