Saham-Saham Tiga Negara Eropa Turun di Akhir Sesi Perdagangan

Saham-saham Inggris, Jerman, dan Prancis mengalami penurunan pada perdagangan Selasa (16/5/2023) setelah mengalami kenaikan pada perdagangan sebelumnya. Saham-saham Inggris dengan indeks FTSE 100 mengalami penurunan 0,24% atau 26,62 poin menjadi menetap di 7.751,08 poin. Sementara itu, saham-saham Jerman dengan indeks DAX 40 mengalami penurunan 0,12% atau 19,31 poin menjadi menetap di 15.897,93 poin. Saham-saham Prancis dengan indeks CAC 40 juga mengalami penurunan 0,16% atau 12,20 poin menjadi menetap di 7.406,01 poin.

Beberapa saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40 dan CAC 40 mengalami kerugian. Zalando SE, perusahaan yang menyediakan jasa penjualan aksesoris fesyen untuk pria dan wanita secara daring, menjadi top loser di antara saham blue chips dengan mengalami penurunan harga saham sebesar 2,84%. Sedangkan Bouygues SA, perusahaan yang menawarkan jasa konstruksi, pengembang real estat, layanan komunikasi seluler, produksi program televisi dan film, serta mengelola utilitas, menjadi top loser di antara saham blue chips dengan mengalami penurunan harga saham sebesar 3,71%.

Di Inggris, Evraz PLC, perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, mengalami kerugian paling besar atau top loser di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59%.

Meskipun beberapa saham mengalami kerugian, ada juga beberapa saham yang berhasil mencatat keuntungan. Namun, jumlah saham yang mengalami kerugian lebih banyak dibandingkan saham yang mencatat keuntungan.

Peristiwa ini menunjukkan bahwa pasar saham dunia masih fluktuatif dan tidak stabil. Investasi di pasar saham memang memiliki risiko dan perlu dilakukan dengan hati-hati. Sebagai investor, kita perlu memperhatikan berita ekonomi dan pergerakan saham secara cermat untuk mengambil keputusan investasi yang tepat.