Saham Pilihan untuk Trading 24 Mei dengan Target Harga yang Menjanjikan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini diprediksi akan mengalami penurunan. Pada perdagangan Selasa (23/5/2023), IHSG ditutup menguat sebesar 7 poin (0,10%) ke level 6.736. Namun, sebagian besar analis memprediksi bahwa IHSG hari ini berpotensi terkoreksi.

Berbagai sektor seperti sektor transportasi & logistik, konsumen non primer, industry, konsumen primer, keuangan, kesehatan dan properti & real estate, bergerak positif dan menopang menguat IHSG. Namun, kabar bahwa pertemuan antara Presiden AS, Joe Biden dengan House Speaker, Kevin McCarthy belum mencapai kesepakatan terkait debt ceiling memicu pelemahan mayoritas indeks Wall Street di Selasa (23/5/2023). Menteri Perdagangan AS sebelumnya kembali mengingatkan potensi default, jika kesepakatan tidak tercapai sebelum ekspektasi batas waktu tercapainya debt ceiling paling cepat di 1 Juni 2023.

Dari data ekonomi, pasar mengantisipasi risalah FOMC The Fed yang dijadwalkan rilis pada Rabu (24/5/2023) sore waktu setempat. Pasar mengharapkan petunjuk mengenai terminal rate dari The Fed dalam risalah tersebut. Sementara itu, pasar saham Asia-Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Rabu (24/5/2023). Di Jepang, Nikkei 225 turun 0,77% dan Topix turun 0,35% pada awal perdagangan, bahkan ketika sentimen bisnis negara di antara produsen berubah positif untuk pertama kalinya pada tahun 2023, menurut survei Reuters.

Simak juga:  IHSG Tergelincir Sedikit, Saham EXCL dan BBRI Menjanjikan Potensi Keuntungan

Kospi Korea Selatan tergelincir 0,2% lebih rendah, dengan Kosdaq turun 0,34%. Di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,3% pada awal perdagangan. Investor akan mengamati suku bunga acuan kebijakan Reserve Bank of New Zealand hari ini, dengan ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bank akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,5%. Selandia Baru juga akan melihat angka penjualan ritel kuartal pertama pada hari Rabu.

Melihat kondisi tersebut, para analis merekomendasikan beberapa pilihan saham untuk trading dan target harganya. Analis dari Mandiri Sekuritas merekomendasikan saham SCMA dengan rekomendasi Buy, harga penutupan 150, target harga 155, stop loss/reversal 148, support 148, dan resistance 155.

Saham pilihan lainnya adalah saham GIAA dengan rekomendasi Buy, harga penutupan 1.390, target harga 1.480, stop loss/reversal 1.350, support 1.350, dan resistance 1.480. Analis dari Trimegah Sekuritas merekomendasikan saham AALI dengan rekomendasi Buy, harga penutupan 16.000, target harga 18.000, stop loss/reversal 14.000, support 14.000, dan resistance 18.000.

Sementara itu, analis dari Jasa Utama Capital merekomendasikan saham ASII dengan rekomendasi Buy, harga penutupan 10.000, target harga 10.500, stop loss/reversal 9.500, support 9.500, dan resistance 10.500. Ada pula saham BBNI dengan rekomendasi Buy, harga penutupan 8.050, target harga 8.750, stop loss/reversal 7.750, support 7.750, dan resistance 8.750.

Simak juga:  Implementasi Tahap Pertama ARB Dimulai pada 5 Juni: Berikut Rincian Programnya

Namun, para investor harus tetap berhati-hati dalam melakukan trading karena kondisi pasar yang sedang fluktuatif. Perlu dilakukan analisis yang cermat serta pengelolaan risiko yang baik.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News