Saham NCKL, MBMA, dan HRUM Pulih dan Menguat Setelah Anjlok Pekan Lalu

Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) berhasil menguat pada awal pekan ini setelah sempat mengalami penurunan pada akhir pekan lalu. Saham NCKL mengalami kenaikan sebesar Rp 80 atau 6,30% menjadi Rp 1.350, sedangkan saham MBMA naik tipis sebesar Rp 5 atau 0,63% ke harga IPO saham level Rp 795.

Tidak hanya kedua saham tersebut, saham PT Harum Energy Tbk (HRUM), perusahaan pengelola smelter lainnya, juga berhasil menguat sebesar Rp 40 atau 2,90% menjadi Rp 1.420. Saham ini sempat terjerembab hingga auto reject bawah (ARB) pada perdagangan akhir pekan lalu.

Sebelumnya, investor sempat khawatir terkait rencana pemerintah setelah Menteri Investasi dan Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa pemerintah tidak akan lagi memberikan tax holiday untuk investasi ke NPI. “Hilirisasi setidaknya harus mencapai 60-70% kandungan nikel di Indonesia dan tidak hanya untuk produk antara,” kata Bahlil dalam wawancara dengan Reuters.

Namun, Macquarie Sekuritas dalam note yang diterbitkan mengatakan bahwa berita tersebut memicu panik selling tanpa alasan yang jelas. Justru tax holiday tidak akan diberikan ke investasi baru NPI. Sedangkan MBMA, NCKL, dan HRUM sudah menerima tax holiday, sehingga tidak ada dampaknya bagi perusahaan.

Macquarie juga menyebutkan bahwa pabrik peleburan MBMA dan HRUM sudah mendapatkan tax holiday. Peraturan hanya untuk pabrik NPI yang baru, yaitu tidak lagi mendapatkan tax holiday.

Simak juga:  Kapitalisasi Pasar Saham Indonesia Terancam Melemah oleh Sentimen Negatif

Tak hanya itu, MBMA dan HRUM sudah berkomitmen untuk mengubah NPI menjadi Matte untuk meningkatkan nilai Nikel untuk mendapatkan daya jual margin yang lebih tinggi untuk mobil listrik. Nikel matte merupakan produk antara yang didapat dari pengolahan bijih nikel.

Note tersebut menyebutkan bahwa produk jenis ini memiliki kadar nikel 78%, sehingga nilainya lebih tinggi dari feronikel yang hanya mempunyai kadar nikel 25%-45%. Dengan kondisi tersebut, Macquarie memberikan rekomendasi beli saham MBMA, HRUM, dan MDKA.

Merdeka Battery memiliki kapasitas gabungan pabrik feronikel sebesar 305.000 ton per tahun dan berencana untuk menambah 12 lini produksi lagi. Merdeka saat ini memiliki kapasitas 38.000 ton NPI dan smelter ketiga dengan kapasitas 50.000 ton yang diharapkan mulai beroperasi pada paruh kedua 2023.

Pandangan positif juga diberikan Citigroup Securities. Menurut sekurtias ini, keputusan pemerintah mencabut tax holiday bertujuan untuk membatasi investasi pada produk nikel berkualitas rendah (nickel pig iron dan ferro nickel), sehingga produsen fokus ke investasi hilir lebih lanjut.

“Hal ini positif, menurut kami, terutama bagi pemain lama yang telah mendapat persetujuan dari pemerintah untuk terus berinvestasi dengan keringanan pajak yang ada. Sementara pemain baru tidak dapat lagi berinvestasi di segmen ini. Pemain seperti Merdeka dan Harum Energy telah beroperasi dan mendapatkan persetujuan untuk investasi baru mereka dalam proyek ferro nickle tidak akan menjadi masalah,” tulisnya.

Simak juga:  Peluang Investasi Menarik: Empat Saham Murah yang Bisa Dibeli Setelah Terkoreksinya IHSG

Hal ini mendorong Citigroup tetap memberikan pandangan positif ke produsen nikel yang sudah berinvestasi sejak awal. Dengan demikian, saham-saham perusahaan pengelola smelter seperti NCKL, MBMA, dan HRUM diprediksi masih akan terus menguat pada masa yang akan datang.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News