Saham Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) turun terus sejak Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) mengumumkan perubahan nilai haircut saham ini untuk collateral dan modal kerja bersih disesuaikan (MKBD). Dalam pengumuman tersebut, haircut saham MDKA dinaikkan dari 15% menjadi 85%.
Menurut data RTI, saham MDKA turun 23% dalam sebulan terakhir. Pada hari ini, saham MDKA kembali turun sebesar 4,4% ke level Rp 3.190.
Pada tanggal 26 April 2023, KPEI mengeluarkan Surat Edaran PT KPEI nomor: SE-008/DIR/KPEI/1020 tanggal 9 Oktober 2020, mengenai Parameter Risiko, KPEI menyampaikan nilai haircut efek yang baru dan tersedia di laman KPEI. Besaran perubahan nilai haircut efek baru tersebut dapat diakses oleh anggota kliring di laman KPEI dan berlaku efektif sejak 2-31 Mei 2023.
Selanjutnya, pada pengumuman tertanggal 3 Mei 2023, KPEI telah melakukan penyesuaian nilai haircut saham untuk perhitungan collateral dan MKBD saham MDKA. KPEI menegaskan, keputusan itu diambil setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan daftar notasi khusus L untuk saham MDKA, karena perseroan belum menyampaikan laporan keuangan 2022. Tetapi, notasi ini sudah dicabut, lantaran Merdeka Copper sudah menyampaikan laporan keuangan 2022.
Berdasarkan dokumen yang diperoleh dari salah satu anggota bursa, nilai haircut saham MDKA mencapai 85% dari tadinya 15%. Dengan begini, broker hanya bisa meminjamkan dana 15% untuk kebutuhan transaksi margin saham MDKA.
Selain MDKA, KPEI juga menyesuaikan haircut saham PT Ketrosdpen Triasmitra Tbk (KETR), PT Mustika Ratu Tbk (MRAT), PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS), dan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk (ZYRX). Alasannya sama, belum menyampaikan laporan keuangan 2022.
“Besaran perubahan nilai haircut saham tersebut dapat diakses di laman KPEI (www.idclear.co.id) dan berlaku efektif sejak 3 Mei 2023 hingga pengumuman lebih lanjut,” ujar Koordinator Komite Haircut KPEI Antonius Herman Azhar dan Komite Haircut KPEI Kristian S. Manullang.
Penurunan harga saham MDKA memang sangat signifikan, dan hal ini perlu menjadi perhatian investor. Namun, di sisi lain, perusahaan ini juga harus memperbaiki laporan keuangannya agar tidak terus merugi dan menurunkan harga saham. Bagi investor, sangat penting untuk selalu memantau pergerakan saham dan melihat kondisi keuangan perusahaan sebelum memutuskan untuk berinvestasi.