Saham Jagoan Boy Thohir Terjun Bebas di Bawah Kendali ADMR

Harga Saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk Anjlok ke Level Terendah Baru dalam Satu Tahun

Harga saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) telah mencapai level terendah dalam satu tahun terakhir. Saham dari anak usaha PT Adaro Energi Indonesia (ADRO) ini terhempas hingga berada di bawah level Rp 1.000.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), saham ADMR turun sebesar Rp 65 (6,34%) menjadi Rp 960 pada Jumat, 5 Mei 2023. Saham ini bergerak dalam rentang Rp 955-1.025. Penurunan harga tersebut sejalan dengan anjloknya mayoritas saham emiten grup Garibaldi Tohir atau Boy Tohir.

Dengan penurunan tersebut, saham ADMR kini berada di posisi paling rendah dalam satu tahun terakhir. Penurunan harga tersebut juga sejalan dengan anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 56,4 poin menjadi 6.787,63, pada Jumat, 5 Mei 2023.

Induk usahanya ADRO juga mencatatkan penurunan harga sebanyak Rp 130 (4,45%) menjadi Rp 2.790. Saham ini bahkan sempat menyentuh level Rp 2.750.

Sebelumnya, Adaro Minerals melaporkan pendapatan usaha sebesar US$ 238,24 juta pada kuartal I-2023, naik 30,8% dibandingkan dengan US$ 182,14 juta pada periode yang sama tahun lalu. Peningkatan tersebut berimbas terhadap pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 1,49% menjadi US$ 84,70 juta, dibandingkan periode sama tahun lalu US$ 83,46 juta.

Simak juga:  IHSG Menguat, Ini Portofolio Saham yang Dibeli Investor!

Dalam laporan keuangan per 31 Maret 2023, Adaro Minerals mencatat beban pokok pendapatan sebesar US$ 103,6 juta, meningkat dari kuartal I-2022 sebesar US$ 63,46 juta. Adapun laba bruto naik dari posisi US$ 118,68 juta menjadi US$ 134,64 juta.

Beban usaha mencapai US$ 21,67 juta dan penghasilan lain-lain – neto sebesar US$ 1,18 juta, sehingga laba usaha perseroan mencapai US$ 114,15 juta. Laba usaha tersebut lebih besar dari 3 bulan pertama 2022 yang berjumlah US$ 113,24 juta.

Laba sebelum pajak penghasilan mencapai US$ 109,26 juta dan beban pajak penghasilan sebesar US$ 24,23 juta. Alhasil, laba periode berjalan mencapai US$ 85,03 juta, naik tipis dari US$ 84,33 juta. Total aset per 31 Maret 2023 mencapai US$ 1,34 miliar, meningkat dari 31 Desember 2022 yang sebesar US$ 1,28 miliar. Liabilitas turun dari US$ 717,31 juta menjadi US$ 664,32 juta. Sementara itu, kas dan setara kas pada akhir periode (31 Maret 2023) mencapai US$ 468,69 juta.

Simak juga:  IHSG Fluktuatif, Delapan Saham yang Potensial Memberikan Keuntungan Bagi Investor

Penurunan harga saham ADMR dan ADRO di pasar modal pada Jumat, 5 Mei 2023, terjadi setelah terjadinya penurunan IHSG. Namun, para analis memperkirakan harga saham tersebut akan kembali naik dalam waktu dekat.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News