“Saham Inggris dan Prancis Turun, Namun Saham Jerman Tetap Kuat”

Saham Inggris dan Prancis Turun, Saham Jerman Menguat pada Perdagangan Rabu

Pada perdagangan Rabu waktu setempat, saham-saham Inggris dan Prancis mengalami penurunan sementara saham-saham Jerman justru menguat, membalikkan kerugian sehari sebelumnya.

Indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 27,85 poin (0,36%) menjadi menetap di 7.723,23 poin. Saham perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris, Evraz PLC, yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia, menjadi top loser di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59%.

Sementara itu, indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris tergelincir 6,57 poin (0,09%) menjadi menetap di 7.399,44 poin. Saham Sanofi SA, perusahaan industri farmasi yang menawarkan obat-obatan, obat generik, suplemen makanan, kosmetik, dan alat kesehatan, menjadi top loser di antara saham blue chips, dengan harga sahamnya tergerus 1,47%.

Namun, saham-saham Jerman justru menguat dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt terangkat 53,37 poin (0,34%) menjadi 15.951,30 poin. Saham Siemens AG, perusahaan rekayasa dan manufaktur yang berfokus pada bidang elektrifikasi, otomasi, dan digitalisasi multinasional Jerman, meningkat 2,55%, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham blue chips.

Simak juga:  Peluang Investasi Menarik: Empat Saham Murah yang Bisa Dibeli Setelah Terkoreksinya IHSG

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, sebanyak 20 saham berhasil meraih keuntungan, sementara 20 saham lainnya mengalami kerugian. Sedangkan dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 17 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 22 saham mengalami kerugian dan satu saham diperdagangkan tidak berubah.

Penurunan saham-saham Inggris dan Prancis terjadi untuk hari kedua berturut-turut, sementara saham-saham Jerman menguat dan membalikkan kerugian sehari sebelumnya. Masih ada faktor-faktor global seperti pandemi COVID-19 dan ketegangan geopolitik yang mempengaruhi pasar saham, sehingga investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News