Dana Asing Masuk ke Lima Saham Terbesar Selama Mei 2023
Saham-saham di pasar modal Indonesia kembali menjadi incaran investor asing, terutama selama periode 1-19 Mei 2023. Sentimen membaiknya ekonomi domestik menjadi penyebab utama, meski ada ancaman gagal bayar utang Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan riset dari BRI Danareksa Sekuritas, dana asing senilai Rp 3,4 triliun berhasil ditarik oleh lima saham terbesar. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menjadi penerima dana asing terbesar, dengan net buy sebesar Rp 1 triliun. Sedangkan PT Astra International Tbk (ASII), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), dan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masing-masing menyerap dana asing sebesar Rp 818 miliar, Rp 706 miliar, Rp 662 miliar, dan Rp 174 miliar.
Di sisi lain, saham-saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyerap asing net sell, dengan total nilai mencapai Rp 3,2 triliun.
Dana asing terus mengalir ke saham BBRI pada perdagangan Senin (22/5/2023) di Bursa Efek Indonesia (BEI), sehingga saham ini kembali menyentuh all time high (ATH) di level Rp 5.500. Saham BBRI sudah tiga kali bertengger di level ATH sepanjang 2023. Net buy asing di saham bank dengan laba bersih terbesar tahun lalu ini mencapai Rp 105 miliar.
Analis BRI Danareksa Helmy Kristanto menuturkan, setelah dua pekan beruntun terjadi arus modal asing keluar (capital outflow) di bursa saham, modal asing masuk (capital inflow) sebesar Rp 397 miliar kembali mengalir. Dana asing mengalir deras ke empat saham berkapitalisasi pasar (market cap) besar, yakni BBRI, GOTO, ASII, dan ICBP.
Sebaliknya, saham TLKM, BBCA, BMRI, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) justru dibanting asing selama tiga pekan beruntun.
Saham BBRI juga menunjukkan kinerja yang positif di IHSG, dengan kenaikan sebesar 9,8% sepanjang 2023. Sementara IHSG turun 1,77%. Saham BBRI ditutup naik 0,4% ke level Rp 5.425 pada 22 Mei 2023. Market cap bank pelat merah ini mencapai Rp 814 triliun, berada di posisi kedua di bawah BCA Rp 1.098 triliun.
Hal ini menunjukkan bahwa saham-saham di pasar modal Indonesia masih memiliki potensi yang besar bagi investor asing, terutama dengan memperhatikan perkembangan ekonomi domestik dan sentimen global yang berpengaruh.