Saham-saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan pada sesi I pada tanggal 11 Mei 2023. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan penurunan sebesar 80,26 poin atau 1,18% menjadi 6.731,63. Saat IHSG mengalami penurunan, saham-saham tertentu justru mengalami kenaikan yang signifikan.
Beberapa saham yang mengalami kenaikan tersebut antara lain PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA), PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN), PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS), PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM), dan PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN). BAJA menjadi saham yang paling kencang mengalami kenaikan dengan cuan sebesar 25,90%. Diikuti oleh AMAN dengan kenaikan 25%, HITS dengan kenaikan 24,68%, RAAM dengan kenaikan 21,15%, dan KJEN dengan kenaikan 17,86%. Semua saham tersebut masuk ke dalam daftar top gainers.
Sementara itu, ada lima saham yang harganya turun signifikan pada sesi I dan masuk dalam daftar top losers. Kelima saham tersebut antara lain PT Hoffmen Cleanindo Tbk (KING) dengan penurunan harga saham sebesar 7,98%, diikuti oleh PT Era Media Sejahtera Tbk (DOOH) yang turun 7%, PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) turun 6,96%, PT Saptausaha Gemilangindah Tbk (SAGE) melemah 6,93%, dan PT King Tire Indonesia Tbk (TYRE) jatuh 6,83%.
Pada saat penutupan sesi I pada hari itu, bursa saham Asia juga mengalami penurunan. Shanghai turun 0,11%, Hang Seng jatuh 0,20%, dan Straits Time terkoreksi 0,41%, sedangkan Nikkei melemah 0,01%.
Saham-saham yang mengalami kenaikan pada hari itu didorong oleh beberapa faktor, termasuk kinerja perusahaan yang membaik, sentimen positif pasar, dan adanya aksi akumulasi saham oleh investor. Namun, secara umum, kondisi pasar saham masih dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi global dan nasional yang belum stabil, seperti perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, penyebaran virus corona, dan peristiwa politik di dalam negeri.
Para analis memperkirakan bahwa pasar saham masih akan terus berfluktuasi dalam waktu dekat, sehingga investor perlu berhati-hati dalam melakukan investasi. Investor disarankan untuk melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli saham, serta mempertimbangkan faktor risiko dan potensi keuntungan dalam jangka panjang.