Saham ARTO Terus Menguat di Posisi Tertinggi

Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil mengakhiri perdagangan saham sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan penguatan harga saham sebesar Rp 90 (4,13%) ke level Rp 2.270 pada Senin (8/5/2023). Total transaksi mencapai Rp 26 miliar dengan jumlah saham yang berpindah tangan sebanyak 11 juta lembar.

Penguatan harga saham Bank Jago ini telah berlangsung dalam beberapa hari terakhir, bahkan pada periode perdagangan pekan sebelumnya atau selama kurun 2-5 Mei, saham pionir bank digital di Indonesia ini telah membukukan kenaikan sebesar 5,31%.

Analis menilai bahwa penguatan saham Bank Jago selama sepekan terakhir dipicu oleh tiga faktor. Pertama, market mengapresiasi kinerja kuartal I-2023 yang menunjukkan perseroan masih ekspansif dengan pertumbuhan berkualitas. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit sebesar 76% menjadi Rp10,8 triliun dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) di kisaran 1,5%. Rasio NPL ini sudah turun drastis setelah sempat mencapai 2,7% pada kuartal II-2022 lalu.

Faktor kedua, pergerakan harga saham Bank Jago juga dipengaruhi oleh kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kuartal I-2023. Laporan keuangannya menunjukkan sejumlah perbaikan signifikan, terutama pada unit GOTO Finansial yang beririsan langsung dengan bisnis model Bank Jago.

“Unit bisnis keuangan GOTO ini berhasil menyalurkan pembiayaan konsumen lebih dari Rp 800 miliar pada kuartal I melalui produk paylater. Hal ini juga menimbulkan prospek positif bagi Jago selaku sumber funding. Apalagi, ke depan, bisnis buy now paylater (BNPL) menjadi motor pertumbuhan GOTO dalam mengakselerasi profitabilitas,” kata Tirta dari MNC Sekuritas.

Simak juga:  IHSG Menguat Terbatas, Saham-saham Ini Menawarkan Peluang Cuan yang Menarik!

Faktor ketiga, saham Bank Jago sudah terkoreksi dalam, baik sejak awal tahun maupun sejak tahun lalu. Seperti saham bank digital dan tech companies lainnya, Bank Jago terkena sentimen negatif tech winter yang mengubah persepsi investor terhadap growth stocks. Sebagian investor menilai masa masa tersulit sudah mulai berlalu dan peluang naik lebih besar ketimbang potensi koreksi lanjutan.

Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar, dalam acara silaturahmi dengan media, memberikan kisi-kisi rencana kolaborasi dua aplikasi yang bakal mengubah lanskap bisnis bank digital sekaligus membawa inklusi finansial ke level baru. Meski manajemen menolak menyebutkan nama calon mitra, tetapi rumors di kalangan pelaku pasar meyakini bahwa inovasi baru ini masih berkaitan dengan ekosistem GOTO.

“Tunggu tanggal mainnya saja, pasti akan kami sampaikan pada waktunya. Saya cuma bisa bilang, kolaborasi ini akan memberikan dampak signifikan,” kata Kharim.

Secara teknikal, saham Bank Jago berkali-kali menyentuh harga di bawah Rp 2.000, tetapi selalu berhasil bergerak baik. Investor jangka pendek melihat momentum ini untuk mengail cuan, sedangkan investor jangka panjang melakukan akumulasi karena melihat harga saham saat ini secara relatif sudah sangat murah, sementara prospek bisnisnya masih menjanjikan.

Simak juga:  Saham Eropa Terus Melemah, Inggris, Jerman, dan Prancis Rentan Turun

Dengan adanya fakta-fakta tersebut, para investor berharap dapat memperoleh keuntungan yang besar di masa depan dengan membeli saham Bank Jago. Meskipun begitu, tetap perlu hati-hati dalam berinvestasi dan melakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli saham.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: