Harga Saham Adaro Energy Turun Meski Dapat Dividen Final US$ 500 Juta
Harga saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) mengalami penurunan sebesar 4,76% menjadi Rp2.800 pada penutupan perdagangan Kamis (11/5/2023). Padahal, emiten batu bara ini mendapat persetujuan untuk membagikan dividen final sebesar US$500 juta atau setara dengan Rp7,35 triliun.
Menurut Financial Expert dari Ajaib Sekuritas, Chisty Maryani, dividend yield Adaro yang sekitar 8% belum cukup menarik, sehingga ada potensi dividend trap yang menyebabkan harga saham ADRO terkoreksi. Oleh karena itu, Chisty menyarankan kepada investor untuk mengurangi porsi saham ADRO dengan level resistance pada moving average 20 days (MA20) di Rp2.970 dan berpotensi menuju level support Rp2.710.
Chisty menambahkan bahwa secara teknikal, prospek ADRO tahun ini belum menunjukkan adanya penguatan atau pembalikan arah tren. Oleh karena itu, Chisty menekankan agar investor tetap menjaga kehati-hatian dan mengurangi porsi saham ADRO.
Selain itu, Chisty juga menekankan bahwa emiten dengan bisnis berbasis komoditas seperti ADRO, harga sahamnya sangat tergantung pada harga komoditas. Sebagai informasi, pada 11 Mei 2023, harga batu bara kembali terkoreksi 1,2% menjadi US$167 per ton.
Meskipun demikian, Adaro Energy tetap menunjukkan kinerja yang positif dengan rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio/DPR) sebesar 40,11% atau senilai total US$1 miliar untuk tahun buku 2022. Porsi ini lebih kecil dari rasio dividen untuk tahun buku 2021 yang sebesar 70% atau senilai US$650 juta.
Selain dividen, rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Adaro Energy juga menyetujui rencana pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Presiden Direktur dan CEO Adaro Energy Indonesia, Garibaldi ‘Boy’ Thohir mengatakan bahwa buyback saham akan dilaksanakan berdasarkan peraturan yang berlaku dan periode buyback selama 18 bulan terhitung sejak 12 Mei 2023. Sebelumnya, Adaro Energy telah mengumumkan rencana buyback saham dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp4 triliun.
Meski harga saham ADRO turun, keputusan untuk membagikan dividen final dan melakukan buyback saham perseroan menunjukkan bahwa Adaro Energy masih tetap optimis terhadap kinerja bisnisnya ke depannya. Bagi investor, perlu dilakukan analisis yang cermat sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual saham ADRO.