Permintaan FTTT Meningkat Pesat, Saham Sarana Menara (TOWR) Menunjukkan Pertumbuhan yang Menggembirakan

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melaporkan kinerja keuangan yang di bawah ekspektasi pada kuartal pertama tahun 2023. Penurunan laba bersih dipengaruhi oleh lonjakan beban keuangan perseroan hingga Maret 2023.

Pada kuartal I-2023, Sarana Menara membukukan penurunan laba bersih sebesar 14,8% dari Rp 854 miliar menjadi Rp 752 miliar. Meski begitu, pendapatan perusahaan naik sekitar 9,4% dari Rp 2,61 triliun menjadi Rp 2,86 triliun.

Menurut Anissa Septiwijaya, Analis Shinhan Sekuritas Indonesia, biaya keuangan perseroan meningkat sebesar 21,49% menjadi Rp 739 miliar pada kuartal I-2023. Hal ini memicu penurunan margin keuntungan bersih menjadi 26,3%, dibandingkan dengan kuartal I-2022 sebesar 32,6%.

Meski laba bersih turun, Anissa mengatakan bahwa Sarana Menara menunjukkan perbaikan dengan pendapatan di luar tower meningkat menjadi 28% terhadap pendapatan perseroan kuartal I-2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan kontribusi sebesar 18,30%.

Pertumbuhan pesat tersebut didukung oleh lompatan pendapatan segmen fiber to the tower (FTTT) yang mencapai 89,74% menjadi Rp 412,30 miliar. Kenaikan tersebut sejalan dengan peningkatan permintaan operator telekomunikasi yang terus meningkatkan kualitas ke jaringan 4G.

Simak juga:  Investor Asing Membanjiri Pasar Saham, Net Buy Saham GOTO Tembus Rp 1,3 Triliun

Anissa mengatakan bahwa penyewaan FTTT juga memiliki kontrak jangka panjang, sama seperti penyewaan menara telekomunikasi. Total FTTT perseroan telah meningkat menjadi 162.399 km dibandingkan dengan akhir tahun lalu 149.811 km. Rasio utilitas baru mencapai 1,75 kali.

Shinhan optimis bahwa permintaan layanan FTTT akan terus meningkat seiring dengan upaya operator telekomunikasi untuk menggenjot layanan 5G. Namun, pendapatan penyewaan menara mengalami penurunan karena rasionalisasi permintaan penyewaan menara telekomunikasi setelah Indosat merasionalisasi jaringan setelah merger dengan Hutchison 3. Indosat menjadi penyumbang terbesar terhadap penyewaan menara telekomunikasi perseroan.

Seiring dengan tren lonjakan permintaan layanan FTTT, Shinhan Skeuritas memilih untuk mempertahankan rekomendasi beli saham TOWR dengan target harga Rp 1.520. Target harga tersebut juga telah mempertimbangkan penurunan pendapatan perseroan segmen menara telekomunikasi. Sedangkan penurunan suku bunga diharapkan menjadi sentimen positif terhadap perseroan dengan asumsi menekan beban keuangan.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News