Perhatikan Saham Bank Besar Meski Growth Stocks Menggeliat

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Ditutup Positif pada Level 6.844

Pasar saham Indonesia merespons kenaikan suku bunga The Fed yang terjadi pada hari ini. Selain itu, IHSG juga telah mengalami koreksi 1,5% dalam dua hari terakhir. Pada akhir perdagangan hari ini, IHSG ditutup positif pada level 6.844, naik sebesar 0,46%.

Pergerakan IHSG hari ini didukung oleh saham-saham sektor teknologi yang naik sebanyak 1,38% dan sektor infrastruktur yang naik sebesar 1,29%. Hal ini terjadi sejalan dengan proyeksi suku bunga The Fed yang kini mencapai terminal rate 5,1%.

Ratih Mustikoningsih, seorang ahli keuangan dari Ajaib Sekuritas, mengatakan bahwa hal ini memberikan dampak positif bagi saham-saham dengan P/E yang tinggi bahkan negatif, serta saham dengan rasio utang yang tinggi.

“IHSG diproyeksikan kembali menguat. Penopang penguatan IHSG juga akan didorong oleh data ekonomi domestik dalam momentum positif, dimana inflasi terkendali pada April 2023 sebesar 4,33% (yoy), lebih rendah dari bulan sebelumnya 4,97% (yoy),” kata Ratih pada Kamis (4/5/2023).

Adapun industri manufaktur masih dalam level ekspansif pada periode April 2023 dengan angka 52,7. Akselerasi produksi ditopang oleh solidnya permintaan domestik di tengah penurunan ekspor akibat pelemahan ekonomi global. “IHSG diproyeksikan bergerak mixed cenderung menguat pada kisaran 6.740-6.960,” imbuh Ratih.

Simak juga:  Harga Minyak Turun, Namun Saham MEDC Tetap Dianjurkan untuk Dibeli: Mengapa?

Meski Institute for Supply Management (ISM) PMI manufaktur melemah dan berada di level kontraktif pada April di 47,1, sektor jasa yang tercermin dari ISM PMI non-manufaktur masih kokoh di level 51,9 atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya 51,2.

Data tenaga kerja AS juga masih kuat, dimana tingkat pengangguran pada Maret 2023 berada di level 3,5% atau lebih rendah dibandingkan rata-rata 50 tahun terakhir sebesar 6,2%. Ini menunjukkan bahwa inflasi masih harus ditekan, meski sudah turun 5% (yoy) pada Maret 2023 dari puncaknya 9,1% (yoy) pada Juni 2022.

Dengan demikian, IHSG diproyeksikan akan menguat kembali seiring dengan data ekonomi domestik yang semakin positif dan berbagai faktor lain yang mendukung perkembangan pasar saham di Indonesia.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News