Penjelasan Mengenai Penurunan IHSG yang Signifikan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali turun pada hari Kamis (11/5/2023) di sesi pertama. Penurunan ini sebesar 80,26 poin (1,18%) yang membuat IHSG berada di level 6.731,63. Penurunan IHSG tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor.

Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG bergerak pesimis di tengah pasar saham regional yang bergerak mixed pasca inflasi Amerika Serikat (AS) yang berhasil turun ke level di bawah 5% atau ke level 4,9% yoy. Hal ini menjadi tanda bahwa AS akan menghentikan sementara kenaikan suku bunga di tengah potensi resesi.

Selain itu, Pilarmas juga mengatakan bahwa Tiongkok melaporkan masih berlanjutnya deflasi sebesar 0,1% yoy meskipun membaik dari deflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,3% yoy. Hal ini membawa inflasi tahunan Tiongkok terjun ke level 0,1% dan semakin memberikan petunjuk bahwa ekonomi Tiongkok masih belum pulih.

Penurunan IHSG juga dipicu oleh penurunan sektor energi. Harga komoditas energi terus turun lebih dari 1% ke level US% 166 per ton secara intraday, hal ini seiring dengan produksi global yang terus ditingkatkan, sehingga menambah pasokan global.

Simak juga:  Mandiri Sekuritas Ungkap Deretan Saham Potensial Menghasilkan Keuntungan saat Libur Panjang

Pilarmas merekomendasikan saham EXCL untuk perdagangan sesi II. “Kami merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 1.895-2.040. Sedangkan PER 18,56 kali dan PBV 1,00 kali,” tutup Pilarmas.

Penurunan IHSG di sesi pertama ini membuat investor dan pelaku pasar saham harus lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi di pasar saham. Beberapa faktor yang mempengaruhi penurunan IHSG ini harus diperhatikan secara cermat agar investasi saham dapat memberikan hasil yang optimal.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News