Pasar Saham Melemah, Pemodal Mengalami Keraguan?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Tergolong Sideways

Pelaku pasar di dalam negeri tampak waspada karena banyak peristiwa penting yang terjadi, salah satunya pertemuan terkait negosiasi plafon utang Amerika Serikat (AS). Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam sepekan tergolong sideways.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 15-19 Mei 2023, IHSG turun 0,1% ke level 6.700,5 dibandingkan posisi penutupan pekan lalu 6.707,7. Nilai kapitalisasi pasar (market cap) juga turun 0,1% menjadi Rp 9.504 triliun dari Rp 9.521 triliun.

Pada Jumat (19/5/2023), investor asing mencatatkan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 1,04 triliun. Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan, investor asing mencatatkan total net buy senilai Rp 17,01 triliun.

Adapun rata-rata nilai transaksi harian selama pekan ini tergerus 1,43% menjadi Rp 10,01 triliun dibandingkan pekan lalu Rp 10,16 triliun. Rata-rata frekuensi harian juga melorot 7,52% menjadi 1.270.046 transaksi dari 1.373.328 transaksi. Namun, rata-rata volume transaksi harian naik 10,26% menjadi 21,01 miliar saham dari 19,05 miliar saham.

Simak juga:  Mandiri Sekuritas Berikan Kisi-kisi Peluang Cuan di Sesi II Bagi Investor

Dalam sepekan ini, saham-saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 364,69 miliar, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sebesar Rp 350,43 miliar, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebesar Rp 226,32 miliar.

Sementara itu, saham-saham yang paling banyak dijual oleh investor asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 271,05 miliar, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) sebesar Rp 258,56 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 229,67 miliar.

Pada perdagangan Senin (22/5/2023), IHSG mulai mengalami kenaikan tipis, naik 0,12% ke level 6.708,75. Selain itu, nilai kapitalisasi pasar juga mengalami kenaikan 0,12% menjadi Rp 9.516 triliun.

Menurut analis, IHSG masih berpotensi mengalami kenaikan jika terdapat sentimen positif dari dalam negeri maupun luar negeri. Namun, jika terdapat faktor risiko seperti ketidakpastian negosiasi plafon utang AS, IHSG berpotensi turun. Oleh karena itu, investor diharapkan untuk tetap waspada dan menjaga kehati-hatian dalam memilih saham.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News