Merdeka Copper Siap Merambah Proyek Megah Senilai Rp 16 Triliun

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) membutuhkan dana sebesar US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 15,8 triliun untuk mengembangkan proyek Tembaga Tujuh Bukit (TB Tembaga). Dana ini dibutuhkan untuk pengembangan gabungan tambang gua sub-level (sub-level cave/SLC) serta block cave (BC).

“Perseroan dengan bangga mengumumkan perkembangan proyek TB Tembaga yang berada di Jawa Timur, yang dimiliki perseroan. Total dana maksimum yang diperlukan untuk mengembangkan tambang gabungan SLC dan BC adalah US$ 1,1 miliar,” jelas manajemen Merdeka Copper pada Senin (15/5/2023).

Persyaratan pendanaan maksimum untuk SLC disebut-sebut mencapai US$ 757 juta, termasuk kontinjensi. Keputusan untuk memulai SLC dan mengembangkan BC secara signifikan mengurangi modal awal yang diperlukan untuk membangun operasi penambangan bawah tanah.

Menurut studi kelayakan (feasibility study/PFS), arus kas tambang SLC bisa mengurangi pendanaan proyek BC menjadi US$ 335 juta. PFS menunjukkan, TB Tembaga mampu mengoptimalkan potensi bijih dengan kapasitas produksi bijih 24 juta per tahun. Tambang ini menghasilkan emas dan tembaga, logam penting untuk memasok era elektrifikasi dan dekarbonisasi yang akan datang.

Sumber daya mineral proyek TB Tembaga adalah 1,7 miliar ton (Mt) bijih dengan kadar 0,47% tembaga dan 0,50 g/t emas yang mengandung 8,1 juta ton tembaga dan 27,4 juta oz emas, termasuk sumber daya terindikasi 442,5 Mt dengan 0,6% tembaga dan 0,66 g/t emas.

Simak juga:  Haji Tidak Berpengaruh pada IHSG yang Menyentuh Terendah dalam 2 Tahun Mendatang

“Ini merupakan peningkatan substansial dari sumber daya terindikasi sebesar 372 Mt yang dilaporkan sebelumnya, sebagai hasil dari pengeboran definisi sumber daya yang diselesaikan sepanjang 2022,” tulis manajemen sebagai informasi hasil PFS.

Proses persetujuan penambangan yang berjalan baik dan ekonomi PFS diklaim menunjukkan ketangguhan tambang SLC dan BC. Hal ini mendukung dimulainya pengembangan tambang SLC pada 2024 dan produksi konsentrat pertama pada 2026.

Berdasarkan total model produksi tambang yang terdiri atas 289,3 juta ton cadangan terkira dan 114,7 juta ton sumber daya tereka, tambang PFS SLC dan BC menghasilkan perkiraan net present value (NPV) US$ 3 miliar dan 20% IRR.

Terkait dengan rencana pengembangan proyek ini, Direktur Utama Merdeka Copper, Stephen Simanjuntak mengatakan, “Kami yakin bahwa pengembangan TB Tembaga akan membawa nilai jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Jawa Timur dan Indonesia.”

MDKA sendiri merupakan perusahaan pertambangan yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan, dan operasi tambang emas dan tembaga di Indonesia. Perusahaan ini memiliki tambang emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, dan tambang tembaga Wetar di Maluku Barat Daya.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News