Harga Batu Bara Turun, Indo Premier Sekuritas Rekomendasikan Netral Saham Batu Bara
Penurunan harga batu bara semakin memburuk dipicu kekhawatiran akan penurunan permintaan dari Tiongkok bersamaan dengan kenaikan volume produksi batu bara di negara tersebut. Hal ini diprediksi akan berimbas pada penurunan harga batu bara. Menurut riset yang dilakukan oleh Indo Premier Sekuritas, performa kinerja keuangan emiten batu bara diprediksi telah mencapai puncaknya pada kuartal I-2023. Sedangkan kuartal berikutnya diperkirakan akan menghadapi tren penurunan akibat peningkatan biaya penambangan bersamaan dengan rendahnya harga jual batu bara.
“Kami menilai masih terlalu dini untuk kembali ke saham batu bara saat ini atau setidaknya sampai performa kinerja kuartal II-2023 terlihat. Oleh karena itu, kami merekomendasikan netral saham batu bara,” tulis riset Indo Premier Sekuritas.
Berdasarkan data, harga batu bara telah terkoreksi 59% menjadi US$ 162 per ton berdasarkan harga Newcastle terhitung sejak awal tahun hingga pekan lalu. Sedangkan rata-rata harga jual batu bara di Indonesia telah turun mencapai 19% menjadi US$ 92 per ton. Penurunan ini sudah sesuai dengan prediksi sejalan dengan peningkatan suplai di pasar.
Adapun volume perdagangan batu bara global hingga April 2023 masih mencatatkan kenaikan 11% menjadi 377 juta ton. Sedangkan perdagangan batu bara bulan April 2023 telah menunjukkan penurunan sekitar 3% dipicu atas penurunan impor dari Tiongkok dan India.
“Meskipun impor Tiongkok dan India masih berlanjut, namun kami lihat suplai batu bara dari pasar domestik negara tersebut masih mencukupi kebutuhannya,” bunyi riset tersebut.
Dengan berbagai faktor tersebut, Indo Premier Sekuritas menegaskan terlalu dini untuk balik ke sektor batu bara hingga rilis laporan keuangan kuartal II-III 2023. Melalui rilis tersebut baru bisa dikalkulasi dampak perlambatan ekonomi Tiongkok terhadap pasar batu bara.
Sedangkan saham PT United Tractors Tbk (UNTR) menjadi pilihan teratas direkomendasikan beli dengan target harga Rp 29.700. Perseroan diuntungkan peningkatan kontrak penambangan batu bara bersamaan dengan peningkatan jasa penambangan batu bara.
Indo Premier juga merekomendasikan beli saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target harga Rp 4.650, PT Harum Energy Tbk (HRUM) dengan target harga Rp 2.400, dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) senilai Rp 33.400. Sedangkan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) direkomendasikan netral dengan target harga Rp 3.400.
Meski demikian, para investor harus tetap berhati-hati dan mempertimbangkan dengan cermat sebelum melakukan investasi di sektor batu bara. Dalam kondisi pasar yang fluktuatif, risiko kehilangan modal harus selalu diwaspadai.