Industri Kendaraan Listrik Menjanjikan, Saham-Saham Ini Jadi Pilihan Teratas

Insentif Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang diberikan oleh pemerintah sejak 1 April 2023, menunjukkan prospek positif untuk industri kendaraan listrik di Indonesia. Hal ini didukung oleh berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat untuk mengembangkan energi terbarukan. Fokus pemerintah untuk mewujudkan energi bersih dengan menargetkan produksi 2 juta unit sepeda motor listrik pada 2025, juga memperkuat prospek yang baik untuk industri kendaraan listrik di masa depan.

Sektor kendaraan listrik di Indonesia diisi oleh beberapa emiten yang telah ekspansi bisnisnya, antara lain PT Indika Energy Tbk (INDY) yang sudah meluncurkan produk motor listrik Alva One, PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) bersama PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) yang ekspansi ke industri kendaraan listrik dengan merek Volta, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang memiliki motor listrik dengan merek Gesits, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) yang berfokus pada perakitan kendaraan listrik dengan merek Selis, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) yang bekerja sama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan membentuk usaha patungan pada motor listrik yakni electrum, dan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) yang menyediakan komponen kebutuhan kendaraan listrik.

Simak juga:  Saham Merdeka Battery (MBMA) Terus Tergerus Meski Berada di Bawah IPO

Pemberian insentif kendaraan bermotor listrik secara efektif membuat beberapa emiten tersebut mencatat kenaikan harga saham yang cukup signifikan. Namun, prospek yang baik untuk industri kendaraan listrik belum sepenuhnya mengandalkan penjualan kendaraan listrik sebagai kontributor utama pendapatan bagi emiten tersebut. Pasalnya, permintaan kendaraan listrik dalam negeri belum terlalu besar terutama untuk mobil listrik. Sebab, penjualan mobil listrik di Indonesia tergolong kurang diminati akibat harganya yang lebih tinggi dibanding mobil konvensional. Namun, untuk penjualan motor listrik, permintaannya jauh lebih tinggi dibanding mobil listrik.

Menurut Chisty Maryani, seorang Financial Expert Ajaib Sekuritas, momentum penguatan emiten kendaraan listrik yang tercatat naik ketika insentif tersebut diberlakukan memang merupakan sentimen sesaat karena adanya kebijakan pemerintah tersebut. Namun, ia memprediksi bahwa prospek industri kendaraan listrik masih akan positif di masa depan seiring berkembangnya teknologi dan kesadaran masyarakat untuk mengembangkan energi terbarukan. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah untuk mewujudkan energi bersih dengan menargetkan produksi 2 juta unit sepeda motor listrik pada 2025.

Dalam pengembangan industri kendaraan listrik, penting untuk terus meningkatkan kualitas dan harga kendaraan listrik agar lebih terjangkau oleh masyarakat. Selain itu, juga perlu dilakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat kendaraan listrik dan energi terbarukan, sehingga permintaan kendaraan listrik di Indonesia dapat meningkat. Dengan demikian, industri kendaraan listrik dapat semakin berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News