Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Turun 0,82% Akibat Perlambatan Ekonomi Tiongkok
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) turun 0,82% ke level 6.755,94 pada Kamis (11/5/2023), terkait dengan pelemahan bursa saham di Asia lainnya. Para analis menilai bahwa penurunan tersebut disebabkan oleh sinyal perlambatan ekonomi Tiongkok.
Pada hari sebelumnya, pemodal asing membukukan penjualan bersih (net sell) saham senilai Rp 907,79 miliar. IHSG bergerak dalam kisaran 6.717,4-6.814,1, dengan nilai transaksi Rp 8,95 triliun. Ke depan, indeks diproyeksikan akan melanjutkan pelemahan.
Sejumlah sektor turun, seperti material dasar sebesar 2,06%, energi 1,99%, teknologi 0,88%, dan keuangan 0,41%. Namun, terjadi penguatan di saham sektor konsumer primer sebesar 0,92%, properti 0,36%, dan transportasi 0,25%. Sepanjang tahun 2023, indeks turun 1,38%. Asing masih net buy saham Rp 17,9 triliun di semua pasar.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengatakan bahwa indeks tetap melemah meski inflasi Amerika Serikat (AS) sudah sesuai ekspektasi pasar. Hal ini disebabkan oleh potensi pelemahan perekonomian Tiongkok.
Tiongkok memiliki hubungan perdagangan yang besar dengan Indonesia, karena menjadi salah satu pembeli terbesar produk industri Indonesia. “Pada akhirnya, sinyal pelemahan ekonomi Negeri Tirai Bambu akan berdampak terhadap perekonomian Indonesia dan menyebabkan para pelaku pasar khawatir,” kata Nafan kepada Investor Daily pada Kamis (10/5/23).
Dia menambahkan bahwa terguncangnya perekonomian Tiongkok juga dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap investasi negara itu di Indonesia. Pelaku pasar juga mengaitkan hal ini dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional versi pemerintah, yang berkisar antara 4,5-5,3%. Ditambah lagi, gejolak yang terjadi di dunia perbankan Amerika Serikat (AS) juga menjadi sentimen negatif indeks hari ini.
“Perang Rusia dan Ukraina masih berpotensi dan menjadi salah satu sentimen negatif eksternal yang memengaruhi kinerja pasar,” ujar Nafan.
Penurunan IHSG ini menjadi perhatian masyarakat Indonesia terutama para investor. Perlu adanya langkah antisipasi dari pemerintah dan regulator dalam mengatasi dampak dari perlambatan ekonomi Tiongkok agar tidak berdampak besar pada ekonomi Indonesia.