IHSG Turun 0,12% Akibat Sektor Saham Melemah

IHSG Ditutup Turun Pada Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka turun tipis sebesar 1,44 poin (0,02%) ke posisi 6.735 pada sesi I, Rabu (24/5/2023). Selama sesi I, IHSG bergerak bervariasi di antara kisaran 6.713-6.755. Namun, pada penutupan perdagangan, IHSG ditutup turun sebesar 7,78 poin (0,12%) ke level 6.728,89.

Mayoritas sektor saham mengalami penurunan pada penutupan perdagangan IHSG sesi I hari ini. Sektor barang baku menjadi sektor saham yang paling terdampak dengan penurunan sebesar 0,53%. Disusul dengan sektor energi yang turun 0,48%, sektor kesehatan turun 0,36%, sektor teknologi turun 0,36%, dan sektor keuangan turun 0,31%.

Saham-saham unggulan atau blue chip yang tergabung dalam LQ45 juga mengalami penurunan sebesar 0,08% pada penutupan sesi I. Investor33 menguat sebesar 0,02% dan JII terkerek sebesar 0,05%.

Nilai perdagangan pada sesi I mencapai sekitar Rp 4,5 triliun, dengan frekuensi perdagangan mencapai 796.458 kali transaksi. Terdapat 233 saham yang mengalami kenaikan, 275 saham terkoreksi, dan 213 saham stagnan.

Pada saat penutupan sesi I IHSG hari ini, bursa saham Asia juga mengalami penurunan. Nikkei (Tokyo) mengalami penurunan sebesar 0,68%, Straits Time (Singapura) melemah 0,25%, Hang Seng (Hong Kong) merosot 0,94%, dan Shanghai (Shanghai) turun 0,49%.

Simak juga:  IHSG Merana Akibat Terdampak Sentimen Negatif

Sektor barang baku menjadi sektor saham yang paling terdampak pada penutupan perdagangan IHSG sesi I hari ini. Hal ini disebabkan oleh anjloknya harga komoditas seperti minyak mentah dan batubara di pasar internasional. Seiring dengan turunnya sektor barang baku, sektor energi juga mengalami penurunan yang cukup signifikan.

Namun, meskipun mayoritas sektor saham mengalami penurunan pada penutupan sesi I IHSG hari ini, terdapat pula beberapa saham yang mengalami kenaikan. Investor33 dan JII merupakan contoh saham-saham yang menguat pada sesi I hari ini.

Kondisi IHSG yang bergerak fluktuatif seperti roller coaster ini menjadi perhatian bagi para investor. Namun, para ahli pasar menyarankan untuk tetap tenang dan memantau kondisi pasar dengan cermat sebelum melakukan keputusan investasi.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News