IHSG Terus Merosot di Zona Merah, Apa yang Menyebabkannya?

IHSG Melemah di Tengah Cadangan Devisa Menurun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini tertahan di zona merah. IHSG ditutup melemah 1,28 poin (0,02%) ke level 6.786,34 pada sesi I, Senin (8/5/2023). Menurut Pilarmas Investindo Sekuritas, indeks IHSG tertahan di zona melemah di tengah cadangan devisa menurun. Namun demikian, cadangan devisa masih tumbuh meskipun tumbuh melambat sehingga masih menjaga stabilitas keuangan dalam negeri.

“Ini tentunya dapat memberikan katalis positif terhadap pasar sehingga dapat menahan penurunan IHSG,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Senin (8/5/2023).

Bank Indonesia dalam rilisnya cadangan devisa April 2023 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya di mana tercatat sebesar US$ 144,2 miliar, sementara posisi pada akhir Maret 2023 sebesar US$ 145,2 miliar. Penurunan ini dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan kebutuhan likuiditas valas sejalan dengan antisipasi dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional.

Simak juga:  IHSG Naik Setelah Lima Sektor Saham Menguat

Sementara itu, bursa saham Asia menguat seiring reaksi pelaku pasar atau investor dalam merespon solidnya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), di mana tingkat pengangguran di bulan April pada level 3,4% lebih baik dari estimasi 3,6%, kenaikan upah tercatat sebesar 0,5% MoM dari estimasi 0,3%.

“Pasar menilai data tersebut setidaknya membuat pasar mereda akan kecemasan merosotnya ekonomi di AS yang berujung dapat berimbas ke ekonomi global,” tambah Pilarmas.

Pilarmas merekomendasikan saham BBCA untuk perdagangan sesi II. “Kami merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 8.900-9.275. Sedangkan PER 24,01 kali dan PBV 5,03 kali,” tutup Pilarmas.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News