IHSG Terus Menguat Meski Dibayang-Bayangi Zona Merah

IHSG Melemah di Tengah Kecemasan Terhadap Kesepakatan Utang AS

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terlihat melemah pada sesi perdagangan pertama pada Rabu (24/5/2023). IHSG ditutup turun sebesar 7,78 poin atau 0,12% ke level 6.728,89. Kondisi ini membuat IHSG tertahan di zona merah.

Pilarmas Investindo Sekuritas menjelaskan bahwa IHSG dan bursa regional Asia juga mengalami penurunan di zona melemah. Hal ini dipengaruhi oleh kecemasan terhadap kesepakatan antara pemerintah dan parlemen Amerika Serikat (AS) terkait plafon utang. Selain itu, kenaikan imbal hasil obligasi AS jangka pendek turut memberikan pengaruh terhadap penurunan bursa saham di Asia.

“Pasar cemas ketika Kevin McCarthy meninggalkan pembicaraan pada hari Selasa sore dan mengatakan bahwa kedua belah pihak belum mencapai kesepakatan untuk permasalahan terkait dengan plafon utang,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Rabu (24/5/2023).

Pilarmas menambahkan bahwa pasar berharap anggota parlemen dapat mencapai resolusi atas masalah plafon utang agar dapat teratasi. Namun, kenaikan imbal hasil US Treasury satu bulan yang melonjak ke rekor tertinggi di 5,88% membuat pelaku pasar atau investor mengalihkan investasinya sehingga menekan pasar saham.

Simak juga:  Realisasi Kontrak Wika Beton (WTON) Diproyeksikan Tumbuh 30% Hingga April 2023

Selain itu, pernyataan petinggi The Fed Bullard yang menyarankan kemungkinan menaikkan suku bunga sebesar setengah poin lagi tahun ini, sementara Kashkari dari Fed menggambarkan keputusan untuk menunda atau menaikkan suku bunga di bulan Juni sebagai sebuah keputusan yang dekat, turut mempengaruhi penurunan bursa saham di Asia.

Di dalam negeri, terpilihnya kembali dan pelantikan Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023-2028 tampaknya memberikan angin segar bagi pasar. Pasar merespon positif karena hal ini memberikan gambaran bagaimana sinergi pembuatan kebijakan fiskal dan moneter semakin solid di tengah dunia yang sedang menghadapi ketidakpastian.

“Pasar berharap sinergi berkelanjutan dalam menjaga stabilitas keuangan dalam negeri dari tekanan eksternal,” jelas Pilarmas.

Pilarmas merekomendasikan saham ASII untuk perdagangan sesi II dengan rekomendasi buy dan support serta resistance di level 6.450 – 6.900. PER saham ASII sebesar 7,72 kali dan PBV sebesar 1,04 kali.

Meski IHSG mengalami penurunan pada sesi perdagangan pertama, masih terdapat peluang untuk mengambil keuntungan dengan membeli saham-saham yang direkomendasikan oleh analis. Para investor dan pelaku pasar diharapkan dapat memperhatikan kondisi pasar dan mempertimbangkan risiko investasi agar dapat meraih keuntungan yang optimal.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News