IHSG Terus Menguat Meski Bursa Saham Asia Melemah, Apa Rahasianya?

IHSG Ditutup Menguat, Terdorong Oleh Data Manufaktur Jepang dan Surplus Transaksi Berjalan Indonesia

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi I pada hari Selasa (23/5/2023) berhasil mencatatkan kenaikan sebesar 25,17 poin atau 0,37% ke level 6.754,81. Hal ini terjadi meskipun bursa saham Asia tengah mengalami penurunan. Pilarmas Investindo Sekuritas menyatakan bahwa IHSG mengalami kenaikan karena hasil pertemuan antara presiden Amerika Serikat (AS) dan ketua parlemen AS yang dianggap produktif. Meskipun begitu, masih belum tercapainya kesepakatan sehubungan dengan plafon utang AS masih menjadi perhatian pasar. Tenggang waktu di awal Juni menjadi salah satu faktor yang membuat pasar khawatir jika tidak ada titik temu, maka akan menciptakan risiko ekonomi AS akibat gagal bayar utang yang pada akhirnya akan menjalar ke global.

Namun, IHSG masih ditopang oleh katalis positif dari rilis data manufaktur Jepang. The au Jibun Bank Japan Manufacturing pada bulan Mei 2023 berada di zona ekspansi dimana di level 50,8 dari sebelumnya 49,5. Hal ini menunjukkan pemulihan pasca-Covid mendapatkan daya tarik, dengan pesanan baru dan produksi kembali. Dari dalam negeri, IHSG juga didukung oleh surplus transaksi berjalan di kuartal I-2023. Bank Indonesia dalam rilisnya menyatakan bahwa current account membukukan surplus sebesar US$ 3 atau 0,9% dari PDB. Surplus tersebut sejalan dengan posisi surplus neraca perdagangan barang tetap tinggi didukung oleh permintaan dari mitra dagang utama yang tetap baik.

Simak juga:  Lima Saham Ini Berhasil Meraup Keuntungan Meski IHSG Turun 44,68 Poin

Pilarmas merekomendasikan saham TLKM untuk perdagangan di sesi II. Pilarmas merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 4.000-4.150, dengan PER 15,7 kali dan PBV 2,48 kali.

Kenaikan IHSG pada hari ini mengindikasikan adanya kepercayaan investor terhadap kondisi pasar saham di Indonesia. Meski bursa saham Asia tengah mengalami penurunan, IHSG mampu bertahan dan bahkan mengalami kenaikan, terdorong oleh data manufaktur Jepang dan surplus transaksi berjalan di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia masih menunjukkan potensi yang baik bagi investor untuk melakukan investasi di masa mendatang.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News