IHSG Turun di Zona Merah pada Sesi I, Terpengaruh oleh Data Ekonomi Tiongkok dan Utang Konsumen AS
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jatuh di zona merah pada sesi I, Selasa (16/5/2023). IHSG ditutup turun 37,27 poin (0,56%) ke level 6.674,46. Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan pergerakan IHSG hari ini cenderung lesu dan karam di zona merah di tengah mayoritas penguatan indeks global. Apa biang keladinya?
Menurut Pilarmas, Tiongkok baru saja melaporkan penguatan sejumlah data ekonominya per April 2023 seperti produksi industri yang meningkat sebesar 5,6% yoy dari sebelumnya 3,9%, penjualan ritel dan tingkat pengangguran. Terpantau sebesar 18,4% yoy dari sebelumnya 10,6% dan tingkat pengangguran menjadi 5,2% yoy dari sebelumnya 5,3%.
“Hanya saja, investasi pada sektor riilnya masih terlihat terbatas yang tercermin dari pertumbuhannya yang melambat secara tren,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Selasa (16/5/2023).
Pada saat yang sama, total utang konsumen di Amerika Serikat (AS) mengalami kenaikan ke rekor baru sebesar US$ 148 miliar pada kuartal I-2023. Saldo kartu kredit juga mencapai rekor tertinggi sebesar US$ 986 miliar di mana melampaui ekspektasi.
“Sementara, utang hipotek yang mendominasi utang konsumen di AS atau lebih dari 70%-nya, meningkat sebesar US$ 121 miliar,” tambah Pilarmas.
Tidak hanya itu, karamnya IHSG hari ini juga dipicu oleh sektor barang baku dan konsumen non-primer yang mengalami penurunan lebih dari 1%.
Pilarmas merekomendasikan saham ADRO pada perdagangan sesi II. “Kami merekomendasikan buy dengan support dan resistance di level 2.600-2.940. Sedangkan PER 4,13 kali dan PBV 0,98 kali,” tutup Pilarmas.
IHSG turun di tengah kondisi ekonomi global yang masih belum stabil. Investasi pada sektor riil Tiongkok masih terbatas, sementara utang konsumen AS terus meningkat. Pilarmas merekomendasikan investasi pada saham ADRO pada perdagangan sesi II.