IHSG Stagnan karena Dua Sektor yang Tidak Berkinerja Baik

IHSG Melemah pada Sesi I, Namun Sebagian Besar Sektor Saham Menghijau

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka dengan naik tipis pada hari Senin (8/5/2023). Pada sesi I, IHSG naik 2,93 poin (0,04%) ke posisi 6.790. Namun, IHSG bergerak sideways dan ditutup melemah 1,28 poin (0,02%) ke level 6.786,34. Selama sesi I, nilai perdagangan mencapai sekitar Rp 5,65 triliun, dan frekuensi perdagangan mencapai 943.245 kali transaksi. Sebanyak 278 saham mencatatkan kenaikan, 237 saham terkoreksi, dan 197 saham stagnan.

Meski demikian, sebagian besar sektor saham menghijau pada penutupan sesi I. Sektor properti memimpin kenaikan dengan menguat 1,8%. Disusul kenaikan sektor non-primer 0,8%, sektor industri 0,75%, sektor barang baku 0,52%, dan sektor energi 0,43%. Hanya ada dua sektor saham yang jatuh, yaitu sektor kesehatan yang terkoreksi sebesar 0,77% dan sektor konsumen primer yang terkoreksi sebesar 0,13%. Meski demikian, kedua sektor saham tersebut menjadi pemberat penurunan IHSG sideways sehingga ditutup melemah.

Simak juga:  Duit Asing Mengalir, 6 Saham Meroket!

Pada penutupan perdagangan sesi I, saham-saham unggulan bervariasi. Saham-saham blue chip yang tergabung dalam LQ45 turun 0,31%, Investor33 terpangkas 0,38%, dan JII naik 0,28%.

Sementara itu, pada penutupan sesi I IHSG hari ini, bursa saham di Asia juga bergerak bervariasi. Shanghai (Shanghai) melejit 1,56% dan Hang Seng (Hong Kong) melesat 0,74%. Sedangkan Straits Time (Singapura) turun 0,15% dan Nikkei (Tokyo) jatuh 0,66%.

Dalam situasi seperti ini, para investor diharapkan tetap waspada dan berhati-hati dalam melakukan transaksi saham. Perkembangan ekonomi dan politik di dalam negeri dan global dapat mempengaruhi pergerakan IHSG. Oleh karena itu, para investor perlu memantau perkembangan terbaru dan melakukan analisis yang matang sebelum memutuskan untuk melakukan transaksi saham.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News