IHSG Rebound di Sesi I, Tren Positif Berlanjut di Sesi II?

Jakarta, Sekilasinfo.net – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan pada sesi I, Kamis (4/5/2023). IHSG ditutup menguat sebesar 16,49 poin atau 0,24% ke level 6.829,21. Apakah IHSG akan terus mengalami kenaikan pada sesi II?

Menurut Phintraco Sekuritas, IHSG hari ini mengalami rebound ke level 6.829,21 (0,24%) pada perdagangan Sesi I, Kamis (4/5/2023). Terbentuk pola “three black crows pattern”, yang biasanya diikuti dengan satu “white candle”.

“Sehingga, IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan technical rebound ke kisaran 6.820-6.850 di Sesi II,” tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Kamis (4/5/2023).

Pada saat penutupan sesi I, IHSG hari ini juga mengikuti trend kenaikan bursa saham Asia yang kompak. Hang Seng (Hong Kong) melesat 1,01%, Shanghai (Shanghai) menguat 0,56%, dan Straits Time (Singapura) naik tipis 0,03%. Sementara itu, Nikkei (Tokyo) libur.

Kenaikan IHSG di sesi I ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang mempertahankan suku bunga acuan sebesar 4,25%. Kebijakan ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi Indonesia serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Simak juga:  IHSG Terjun Bebas ke Zona Merah Setelah Menguat Sejenak

2. Kondisi pasar global yang sedang stabil. Pasar saham global stabil karena investor optimis dengan pemulihan ekonomi global, terlebih setelah adanya vaksin COVID-19 yang mulai diberikan kepada masyarakat.

3. Kinerja perusahaan yang cukup baik. Kinerja beberapa perusahaan dalam negeri menunjukkan tanda-tanda positif, yang dapat memperkuat sentimen pasar.

Meskipun demikian, masih ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kenaikan IHSG pada sesi II. Beberapa di antaranya adalah:

1. Kondisi politik dalam negeri yang belum stabil. Kondisi politik yang belum stabil dapat mempengaruhi kinerja pasar saham, sehingga perlu dipantau dengan baik.

2. Kondisi pasar global yang fluktuatif. Meskipun saat ini pasar global sedang stabil, namun dapat saja terjadi fluktuasi yang dapat mempengaruhi kinerja pasar saham Indonesia.

3. Kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Kondisi pandemi COVID-19 yang masih berlangsung dapat mempengaruhi kinerja pasar saham, terutama pada sektor-sektor yang terdampak langsung oleh pandemi.

Dengan demikian, investor diharapkan dapat memperhatikan kondisi-kondisi tersebut dan melakukan investasi dengan bijak. Sehingga, dapat memperoleh keuntungan yang optimal pada pasar saham Indonesia.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News