IHSG Merosot Tajam Hingga Mayoritas Sektor Saham Melemah

IHSG Terjun Bebas di Awal Pagi, Sektor Barang Baku Melemah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka naik 14,45 poin (0,22%) ke posisi 6.726,19 pada sesi I, Selasa (16/5/2023). Namun, setelah dibuka, IHSG mengalami penurunan hingga bergerak bervariasi pada rentang 6.699 – 6.729. Mayoritas sektor saham melemah sehingga membuat IHSG hari ini terjun bebas di awal perdagangan dan sektor barang baku jatuh paling dalam.

Tercatat sebanyak 738,27 juta saham telah diperdagangkan di menit-menit awal, dengan nilai perdagangan sebesar Rp 330,16 miliar dan frekuensi perdagangan baru mencapai 54.322 kali transaksi. Sebanyak 187 saham diperdagangkan mencatatkan kenaikan, 159 saham terkoreksi, dan 198 saham stagnan.

Sektor barang baku jatuh paling dalam sebesar 0,59%. Disusul kenaikan sektor infrastruktur 0,3%, sektor konsumen non primer 0,19%, sektor konsumen primer 0,13%, dan sektor kesehatan 0,11%.

Indeks-indeks Wall Street menguat di Senin (15/5/2023) jelang pertemuan terkait debt ceiling antara Presiden AS, Joe Biden dengan pimpinan Kongres AS di Selasa (16/5/2023) waktu setempat. Pekan lalu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen kembali mengingatkan risiko instabilitas ekonomi, jika kesepakatan mengenai debt ceiling tidak tercapai sebelum waktu yang ditetapkan (1/6/2023).

Simak juga:  "Investasi di Sektor Batu Bara: Pertimbangan Penting Sebelum Memutuskan Kembali Berbalik ke Saham"

Meski demikian, Yelen juga mengindikasikan perkembangan positif dari negosiasi mengenai debt ceiling, sehingga AS kemungkinan besar dapat menghindari default. Dari laporan keuangan, perusahaan ritel besar, seperti Home Depot, Target dan Walmart dijadwalkan rilis laporan keuangan kuartal III-2023 di pekan ini.

Pasar saham Asia-Pasifik bersiap untuk naik pada perdagangan Selasa pagi (16/5/2023). Jelang rilis ekonomi utama dari Tiongkok. Investor menunggu antara lain produksi industri, penjualan ritel, dan tingkat pengangguran Tiongkok. Dibandingkan dengan basis rendah yang terlihat pada bulan April tahun lalu, pengamat pasar sangat mengharapkan rebound dalam pertumbuhan.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News
Page:
...
/
0
Please Wait
...
Second
Code: