Berita Investasi: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas di Perdagangan Jumat
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (4/5/2023) berhasil mengalami kenaikan sebesar 31 poin (0,46%) ke level 6.844. Sektor teknologi, infrastruktur, transportasi & logistik, konsumen primer, property & real estate, industri, kesehatan, konsumen non primer, barang baku bergerak positif dan menopang kenaikan IHSG.
Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan, berdasarkan analisa teknikal, IHSG berpotensi menguat terbatas pada perdagangan Jumat (5/5/2023). IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak pada rentang 6.736 – 6.951.
Menurut Pilarmas, Bank Sentral Eropa menaikkan tingkat suku bunga kemarin. Pilarmas menilai bahwa ada kemungkinan Bank Sentral Eropa kembali menaikkan tingkat suku bunga mereka sebanyak 1 – 2 kali lagi. Namun peluang terjadinya naik tingkat suku bunga sebanyak 1x cukup besar, karena situasi dan kondisi gejolak perbankan yang terjadi akhir-akhir ini.
“Situasi dan kondisi antara inflasi di Amerika dan Eropa, tentu sangatlah berbeda. Di Amerika, jarak inflasi mereka justru sekarang sudah berada di bawah tingkat suku bunga. Oleh sebab itu diyakini Bank Sentral Eropa, akan kembali menaikkan tingkat suku bunganya kembali sebanyak 25 bps dalam kesempatan yang akan datang,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Jumat (5/5/2023).
Pilarmas menilai, saat ini para pembuat kebijakan juga memperhatikan pertumbuhan upah dan margin keuntungan perusahaan, yang dimana terus melebar akibat tekanan dari inflasi. Segala sesuatu ada waktunya, dan apabila memang tingkat suku bunga harus dinaikkan kembali dalam waktu dekat, berarti memang itulah cara untuk menaikkan tingkat suku bunga.
Musim rilis laporan keuangan kuartal I-2023 tengah berlangsung, sejumlah emiten sudah merilisnya, yakni emiten pertambangan batu bara PTBA dan ADRO yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan melambat dan positif. Hal ini tentu mempengaruhi pergerakan sahamnya.
Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan lima saham yang memiliki potensi untung di pasar saham Indonesia. Salah satunya adalah INCO, perusahaan tambang nikel terbesar di Indonesia yang telah menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Meskipun demikian, investor diharapkan untuk tetap berhati-hati dalam memilih saham yang akan dibeli dan memperhatikan risiko yang ada. Berinvestasi selalu memiliki risiko dan hasil yang tidak pasti.