IHSG BEI Ditutup Menguat 0,46% pada Kamis, 4 Mei 2023
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 4 Mei 2023, ditutup menguat sebanyak 31,31 poin (0,46%) menjadi 6.844,03. Berdasarkan data BEI, indeks bergerak dalam rentang 6.780,09-6.846,12 dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,22 triliun.
Penguatan tersebut didukung oleh kenaikan sejumlah sektor saham, seperti sektor teknologi yang naik 1,38%, sektor properti naik 0,44%, sektor konsumer non primer naik 0,63%, dan sektor industri naik 0,30%. Namun, ada juga sektor yang mengalami pelemahan, yaitu sektor energi turun 0,79% dan sektor keuangan turun 0,14%.
Di tengah penguatan indeks, lima saham berhasil mencatatkan lonjakan harga. Dua saham, PT Sumber Global Energy Tbk (SGER) dan PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN), bahkan mengalami auto reject atas (ARA) karena harganya naik terlalu tinggi. Saham SGER naik Rp 125 (24,51%) menjadi Rp 635, sedangkan saham AMAN naik Rp 66 (24,44%) menjadi Rp 336.
Selain itu, saham PT Trimuda Nuansa Citra Tbk (TNCA) juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp 35 (18,13%) menjadi Rp 228, saham PT RMK Energy Tbk (RMKE) naik Rp 120 (16,55%) menjadi Rp 845, dan saham PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk (PORT) naik Rp 145 (15,18%) menjadi Rp 1.100.
Penguatan IHSG BEI pada Kamis kemarin juga sejalan dengan kinerja bursa saham di Asia yang mayoritas menguat. Bursa saham Jepang, Nikkei 225, naik 0,62%, bursa saham Korea Selatan, Kospi, naik 0,57%, dan bursa saham Hong Kong, Hang Seng, naik 0,37%. Sementara itu, bursa saham China, Shanghai Composite, mengalami pelemahan sebesar 0,15%.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja bursa saham di Asia, antara lain perkembangan ekonomi global yang masih positif, serta harapan akan adanya stimulus fiskal dan moneter dari pemerintah di beberapa negara. Di Indonesia sendiri, investor juga menantikan kebijakan dari pemerintah yang dapat membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
Namun, terdapat juga beberapa risiko yang dapat mempengaruhi kinerja bursa saham, seperti ketidakpastian seputar pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, serta ketegangan geopolitik di beberapa negara. Oleh karena itu, para investor diharapkan tetap waspada dan melakukan analisis yang cermat sebelum melakukan investasi di pasar saham.