Harga Sawit Melemah, Kinerja Emiten Sawit Turun pada Kuartal I-2023
Harga sawit yang melemah turut mempengaruhi kinerja emiten sawit di Indonesia pada kuartal I-2023. Hal ini berdampak pada penurunan harga saham berbasis sawit. Meskipun demikian, kalangan analis memproyeksikan prospek minyak sawit dan turunannya masih cerah.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten sawit milik grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), mengalami penurunan kinerja paling dalam. Emiten yang melantai di BEI dengan sandi saham AALI ini membukukan laba bersih Rp 224,7 miliar pada kuartal I-2023, turun 53,5% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 483,4 miliar.
Laporan keuangan Astra Agro menunjukkan, koreksi laba bersih itu terjadi sejalan dengan turunnya pendapatan sebesar 27,6% menjadi Rp 4,76 triliun dari kuartal I-2022 yang sebesar Rp 6,58 triliun. Segmen minyak sawit dan produk turunan Astra Agro menyumbang Rp 4,35 triliun, diikuti inti sawit dan turunannya Rp 399,5 miliar, dan produk lainnya Rp 4,3 miliar.
Selain Astra Agro, PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 27,7% menjadi Rp 184,15 miliar pada kuartal I-2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan penjualan berasal dari tandan buah segar (TBS) sebesar Rp 101,48 miliar, penjualan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) sebesar Rp 73,49 miliar, dan penjualan kernel Rp 9,18 miliar.
Dengan demikian, laba bersih perseroan CSRA pada kuartal I-2023 terjun bebas menjadi Rp 23,56 miliar, atau terpangkas 77,2% secara tahunan (year on year/yoy) dengan margin bersih 12,8%. Selama kuartal I-2023, produksi TBS perseroan tercatat 67.750 ton, turun 1,3% dari 68.644 ton. Bersamaan dengan itu, produksi CPO juga anjlok 15,6% menjadi 6.057 ton, sama halnya dengan produksi kernel yang menurun 14,6% menjadi 1.545 ton.
Meski demikian, kalangan analis memproyeksikan prospek minyak sawit dan turunannya masih cerah. Permintaan global yang terus meningkat dan berbagai inovasi dalam produk turunan sawit diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi harga dan kinerja emiten sawit di masa mendatang.
Secara keseluruhan, penurunan kinerja emiten sawit pada kuartal I-2023 diharapkan menjadi pembelajaran bagi perusahaan-perusahaan tersebut untuk terus meningkatkan kinerja dan inovasi dalam menghadapi tantangan pasar yang semakin ketat.