Investor Asing Serbu Saham di Pasar Modal Indonesia
Investor asing kembali menunjukkan minatnya untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Pada pekan 22-26 Mei 2023, tercatat dana investor asing masuk kencang ke dalam enam saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keenam saham tersebut masing-masing berhasil diserok dengan nilai transaksi beli bersih (net buy) di atas Rp 100 miliar.
Saham-saham yang berhasil diserok oleh investor asing tersebut antara lain PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Astra International Tbk (ASII). Nilai net buy tertinggi tercatat pada saham GOTO sebesar Rp 671,7 miliar di pasar reguler BEI, disusul oleh saham BBCA dengan net buy sebesar Rp 660,7 miliar, BBRI Rp 534,9 miliar, ICBP Rp 437,8 miliar, BBNI Rp 241,9 miliar, dan ASII Rp 143,6 miliar.
Dengan demikian, keenam saham tersebut berhasil menyedot dana investor asing sebesar Rp 2,69 triliun selama sepekan. Pada perdagangan Jumat (26/5/2023), investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 442,38 miliar. Sejak awal tahun 2023, investor asing mencatatkan total net buy senilai Rp 19,19 triliun.
Masuknya GOTO sebagai konstituen indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) sejak 11 Mei 2023 diprediksi masih menjadi pendorong bagi asing untuk serok saham sektor teknologi terbesar di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan rebalancing portofolio.
Kehadiran investor asing di pasar modal Indonesia tentu sangat diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, hal ini juga harus diimbangi dengan pengelolaan risiko yang baik, terutama dalam menghadapi fluktuasi pasar yang cenderung volatil. Dalam hal ini, peran otoritas pasar modal di Indonesia diharapkan dapat memberikan perlindungan dan kenyamanan bagi investor asing yang berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa masih banyak peluang investasi yang menarik di pasar modal Indonesia. Investor asing dapat mempertimbangkan untuk memasukkan saham-saham unggulan di pasar modal Indonesia ke dalam portofolio investasinya. Namun, sebelum berinvestasi, sebaiknya investor melakukan analisis fundamental dan teknikal terlebih dahulu untuk meminimalkan risiko investasi yang mungkin terjadi.