Definisi, Contoh, dan Cara Mengaplikasikannya Viral Marketing

Viral Marketing merupakan istilah yang terjadi saat sebuah berita melesat naik, hingga ramai diperbincangkan orang.

Ketika berita tersebut naik, maka orang-orang seolah menjadi promotor siapa saja yang terlibat di balik berita tersebut.

Sebenarnya sesuatu yang viral bisa bersifat negative maupun positif. Misalnya saja perusahaan yang menyiarkan konten yang menyinggung SARA.

Sedangkan konten bersifat positif misalnya saja, ketika anak tukang becak berahasil kuliat ke Amerika. Hal-hal viral semacam ini banyak menarik perhatian banyak orang.

Setelahnya, akan banyak media yang memposting berita tersebut. Oleh karenanya, banyak juga perusahaan yang menerapkan strategi viral marketing ini untuk mempromosikan produknya.

Penjelasan Viral marketing

Viral marketing didefinisikan sebagai strategi pemasaran digital dimana kontennya dapat menarik banyak perhatian orang.

Biasanya konten viral bisa bersifat kontroversial, inspiratif, maupun kreatif dan menghibur. Saat konten menjadi viral, maka akan banyak orang yang mencari tahu siapa di balik konten viral tersebut.

Biasanya konten viral juga dikaitkan dengan strategi pemasaran yang menrapkan system Word of Mouth (WOM).

Sistem Word of Mouthini artinya banyak dibicarakan orang. Misalnya saja, seseorang saat mengetahui konten viral tersebut, lalu dibicarakan lagi ke temannya yang belum tahu.

Maka temannya tersebut akan ikutan mencari tahu mengenai konten tersebut, otomatis seseorang di balik penyiar konten tersebut jadi banyak dikenal orang.

Jika dalam strategi pemasaran digital¸ maka marketing akan dikemas dalam bentuk campaign, biasanya juga menggunakan hasgtag sebagai penandanya.

Saat konten sudah viral, maka probabilitas konten tersebut disebarkan akan semakin besar, layaknya sebuah virus. Saat ini terjadi, maka nama perusahaan akan naik dan semakin banyak dikenal orang.

Media yang digunakan untuk membuat kampanye marketing adalah Media Sosial. Namun, media offline lainnya juga bisa diunakan, seperti billboard, majalah, televisi, dan lain-lain.

baca juga : perbedaan branding dan marketing

Segala Faktor  yang Membuat Viral Marketing Bekerja

Media Sosial saat ini menjadi tempat ideal untuk meningkatkan kekuatan dan potensi marketing jadi viral . Jika di masa lalu, strategi ini terjadi dari percakapan antara keluarga dan teman.

Dengan Media Sosial jangkauan audiens dapat mencapai ratusan, ribuan, hingga jutaan orang, hanya dengan satu tekanan tombol.

Semakin banyak perusahaan yang menyadari potensi besar viral marketing ini, sehingga mengembangkan pemahaman tentang faktor-faktor yang berkontribusi mensukseskan strategi marketing

Sebuah teori yang dikenal sebagai model STEPPS, menjelaskan 6 faktor yang membantu sebuah konten menjadi viral

1. Social Currency

Jika diperjelas, maka artinya adalah mata uang social. Jika konten membuat audiens merasa lebih baik saat melihatnya, jadi mereka akan cenderung membagikannya.

2. Triggers

Konsep pemicu menjelaskan mengapa penjualan permen Mars meningkat saat NASA meluncurkan misinya pergi ke Mars.

Orang-orang melihat “Mars” di berita setiap hari, sehingga terpicu nalurinya untuk mebeli permen bertuliskan “Mars.”

3. Emosi

Manusia pada dasarnya menciptakan emosi dan pesan emosional, sebagai cara terbaik untuk mendapatkan perhatian.

4. Publik

Ketika kampanye disiarkan di ruang public, maka akan banyak orang yang akan menyebarkannya, apalagi jika yang menyebarkan adalah tokoh masyarakatan atau public figure.

5. Nilai Praktis

Memastikan bahwa pesan tersebut memilki nilai praktis ketika dikonsumsi atau dibagikan.

Misalnya saja, kontennya berisi solusi sehingga dapat membantu banyak orang, maka konten tersebut berpeluang disebarkan oleh orang banyak.

6. Cerita

Berpikir tentang membuat narasi, jika cerita yang disajikan menarik, maka pengguna Media Sosial akan menyebarkannya ke teman-teman dan kontak mereka.

Misalnya saja cerita tentang sulitnya sebuah perusahaan berdiri, tentu akan menarik banyak perhatian orang.

Keuntungan Viral Marketing

Salah satu strategi pemasaran yang sangat bekerja baik, konten ini akan mengjangkau banyak perhatian masyarakat dan banyak media yang akan membuat berita tentang perusahaan Anda.

Ada tiga keuntungan yang membuat viral marketing menjadi strategi pemasaran yang populer.

1. Viral Marketing Hemat Biaya

Akan sangat menguntungkan jika hasilnya maksimal, namun hanya dengan mengeluarkan biaya sedikit.

Umumnya, menerapkan strategi kontem marketing menjadi viral memang tidak butuh biaya tinggi, melainkan hanya terkait biaya produksi normal yang terkait dengan kampanye viral marketing tersebut.

Biaya distribusi pun jauh lebih rendah jika menggunakan Media Sosial, dibandingkan periklanan tradisional seperti pemasangan baner¸ papan teklame, atau televisi.

2. Banyak Didisiarkan Media Berita

Saat sebuah kampanye menjadi viral, maka perusahaan tidak perlu keluar biaya lagi untuk bekerja sama dengan media berita.

Dengan sendirinya, media akan menaikkan nama perusahaan karena kampanye tersebut sedang banyak diperbincangkan masyarakat.

3. Meningkatkan Brand Awareness

Ketika banyak orang yang tahu perusahaan Anda, produk apa yang Anda tawarkan, maka semakin banyak juga calon pelanggan yang akan Anda peroleh.

Inilah tujuan utama, kenapa viral konten marketing banyak dibuat oleh para tim marketer.

Contoh Viral Marketing

Beberapa perusahaan sudah menerapkan strategi marketing viral  hingga sukses menarik perhatian banyak orang serta media. Tapi, ada juga yang menjadi dirugikan akibat konten marketing viral ini.

Mari kita lihat kampanye perusahan yang menerapkan viral marketing.

contoh viral marketing dari Sasa
Sumber foto:www.instagram.com/mncchannels

1. Kampanye #WeAreMSG

Sebagai perusahaan yang menyediakan produk bumbu penyedap, Sasa kerap dianggap memberi pengaruh buruk terhadap tumbuh kembang otak anak.

Bumbu penyedap rasa ini memang mengandung Monosodium Glutamat (MSG), yaitu bahan penyedap yang dianggap micin oleh masyarakat.

Micin ini memiliki stigma negative, karena dianggap mempengaruhi generasi muda millennial, untuk berpikir serba cepat dan hanya ingin instan saja, daripada menikmati proses.

Dalam kampanye, ini Sasa ingin memberi meluruskan perspektif tersebut, agar masyarakat sadar bahwa MSG adalah bahan penyedap yang aman dikonsumsi, asalakan sesuai dengan takarannya.

Sama seperti kebanyakan orang, justru pihak Sasa sangat mendukung generasi muda untuk tetap produktif.

billboard lazada terbalik
Sumber foto: Liputan 6

2. Billboard Dipasang Terbalik

Siapa yang tidak tahu perusahaan e-commerce besar, yaitu Lazada. Salah satu kampanye marketing yang menjadi viral dari Lazada, adalah pemasangan billboard yang terbalik.

Iklan ini dipasang pada tahun 2017, hingga akhirnya foto billboard tersebut ramai menjadi sorotan public saat diunggah di Media Sosial.

Akibatnya, banyak orang yang bertanya-tanya, apakah Lazada sengaja memasangnya terbalik atau tanpa kesengajaan.

Akhirnya, pihak Lazada pun mengaklarifikasi bahwa memang billboard tersebut sengaja dipasanga terbalik karena Lazada sedang mengadakan iklan besar-besaran.

viral marketing menjadi kasus pidana
Sumber foto: instagram.com/holywingsindonesia

3. Kampanye Promosi Berujung Kasus Pidana

Belum lama, perusahaan F&B di Jakarta, yaitu Holywings, sempat viral di jagad internet karena membuat kampanye promosi yang mentinggung unsur keagamaan.

Dampak dari viralnya konten marketing ini, masyarakat yang marah, hingga beberapa gerai ditutup, bahkan tim marketing masuk ke ranah hokum.

Dari kejadian ini, kita dapat belajar bahwa konten viral juga dapat membawa dampak buruk jika tidak dikemas dengan penuh kehati-hatian.

Strategi marketing Holywings ini berhasil menjadi viral, sayangnya imej perusahaan mejadi tidak baik di mata masyarakat.

Kesimpulan

Sebagai salah satu strategi pemasaran populer yang diterapkan bisnis, viral marketing menjadi andalan perusahaan untuk menaikkan namanya.

Konten menjadi viral terjadi saat banyak orang yang membicarakan tentang kampanye marketing tersebut, hingga disiarkan oleh media nasional sampai internasional.

Viral marketing bisa menanggung resiko yang buruk jika tidak dikemas dengan hati-hati. Oleh sebab itu, proses perencanaan marketing ini harus dipikirkan sampai matang sebelum sampai di ranah publik.

Demikian artikel ini kamu bagikan dari Sekilas Info, semoga dapat bermanfaat!

baca juga