BRIS Targets Nearest Price After ARB Hit and Cyber Attack Case

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) mengalami penurunan saham akibat serangan siber dan autorejection bawah (ARB). Saham BSI bisa turun ke level Rp1.510, tetapi jika pelaku pasar tidak berlebihan jualan, saham BRIS bisa rebound, karena sudah jauh di bawah batas bollinger band. Target resistance saham BRIS terdekat Rp1.700-1.710 dan jika BRIS bisa kembali ke level tersebut maka diharapkan BRIS bisa masuk ke tren penguatan jangka pendek.

Analis Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, mengatakan bahwa reaksi pelaku pasar terhadap kasus kebocoran data BSI dinilai berlebihan. Sebab, secara fundamental, kinerja BSI masih solid. Selain itu, kasus itu tidak serta-merta memicu penarikan dana besar-besaran di BSI. Alasannya, kasus keamanan siber bukan hanya ancaman BSI, melainkan juga bank-bank lain. Pelajaran penting dari kasus ini adalah bank-bank harus meningkatkan keamanan data, karena bukan mustahil para hacker akan mengincar bank di luar BSI.

Reza menilai, fundamental BSI tidak akan terpengaruh kasus itu, jika manajemen mampu meyakinkan nasabah bahwa data mereka aman. Perseroan baru terimbas jika terjadi rush besar-besaran. BSI kembali memastikan bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi aman, sehingga nasabah dapat bertransaksi secara normal dan aman.

Simak juga:  Penjualan Otomotif Meningkat Signifikan, Saham Astra Otoparts (AUTO) Naik Setelah Direvisi Target Harga

Corporate Secretary BSI, Gunawan A. Hartoyo, menyatakan bahwa BSI memastikan data dan dana nasabah aman, serta aman dalam bertransaksi. BSI mengajak masyarakat dan para stakeholder untuk semakin sadar akan hadirnya potensi serangan siber yang dapat menimpa siapa saja. BSI pun terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

Saham BRIS sempat dibanting hingga autoreject bawah (ARB) dengan penurunan Rp120 (6,98%) menjadi Rp1.600. Saham BRIS telah anjlok mencapai 11,60% dari Rp1.810 menjadi Rp1.600 selama Senin dan Selasa pekan ini. Akan tetapi, saat berita ini ditulis, saham BRIS naik tipis, 0,3% ke level Rp1.605.

Kasus serangan siber pada BSI menjadi pelajaran bagi bank-bank lain untuk meningkatkan keamanan data dan memberikan keyakinan kepada nasabah bahwa data mereka aman. Meskipun terjadi penurunan saham, BSI memastikan bahwa data dan dana nasabah dalam kondisi aman sehingga nasabah tetap dapat bertransaksi secara normal dan aman. BSI terus meningkatkan upaya pengamanan untuk memperkuat digitalisasi dan keamanan sistem perbankan dengan prioritas utama menjaga data dan dana nasabah.

Ikuti Update Berita Terkini Sekilasinfo.net di : Google News